Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah mengucurkan Rp 20 triliun untuk program pendidikan yang dijalankan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Beasiswa LPDP merupakan program beasiswa bagi Warga Negara Indonesia yang telah menyelesaikan pendidikan diploma empat (D4) dan strata satu (S1) untuk menyelesaikan studi magister atau doktoral.
Program ini diselenggarakan oleh LPDP di bawah Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Menkeu Sri Mulyani menuturkan, LPDP adalah investasi sumber daya manusia.
Baca juga: Sri Mulyani : Dana Pemda Banyak Parkir di Bank, Pemprov DKI Paling Tinggi
"Ini adalah investasi sumber daya manusia bagi masyarakat terutama generasi muda. Jadi kita akan mengirimkan 17.621 lagi jumlah penerima beasiswa LPDP tahun ini," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa, Kamis (11/8/2022).
Sri Mulyani memaparkan realisasi pembiayaan investasi sejak Januari hingga Juli 2022 telah mencapai Rp50 triliun.
Dana tersebut sebesar Rp20 triliun untuk LPDP, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp20 triliun, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp9 triliun, dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Rp1 triliun.
Untuk LPDP, sejak 2013 sampai dengan 31 Juli 2022, pendanaan telah diberikan kepada 117.209 penerima.
Di antaranya terdiri dari 32.836 penerima Program Native LPDP serta 84.383 penerima Program Kolaborasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Hingga akhir tahun ini, LPDP akan mengirim 17.621 peserta yang terdiri dari 2.954 peserta Program Native LPDP serta 14.667 penerima Program Kolaborasi. LPDP juga mendanai 1.671 proyek riset.
Beasiswa LPDP ini, ucap Sri Mulyani, program yang sangat besar dan diharapkan penerimanya akan menjadi manusia-manusia Indonesia berkualitas yang mampu membangun Indonesia.
"Dengan percaya diri dan dengan kualitas yang tidak kurang atau tidak lebih buruk dari negara-negara yang lebih maju dari kita," tutur Sri Mulyani.