TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pada momentum Hari UMKM Nasional 2022, Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) dan Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menandatangani nota kesepahaman untuk mengintegrasikan layanan Skorku milik KBIJ pada aplikasi Skopi (Solusi Konsultasi Pembiayaan dan Investasi).
Inovasi terbaru Kemenkop UKM ini diluncurkan pada kesempatan yang sama dengan dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, perwakilan LPIP dan Direktur Utama KBIJ Agus Subekti, perwakilan APPI, lembaga keuangan serta fintech lainnya.
Bertujuan menjadi platform digital untuk membantu pelaku UMKM, Skopi adalah financial hub yang menghubungkan UMKM dengan berbagai lembaga pembiayaan dan investasi, baik bank dan non bank.
Baca juga: Kontribusi Ekspor UMKM Masih Sangat Kecil, Kemenkop UKM Targetkan 17 Persen di 2024
Dengan demikian, UMKM dapat lebih mudah menjangkau para penyedia layanan lembaga jasa keuangan dan penyedia jasa penilaian kredit.
Skopi juga memungkinkan UMKM untuk mendapatkan informasi perkreditan atas nama dirinya.
Hal itu berfungsi sebagai penilaian resiko kredit secara mandiri sebagai upaya untuk mengurangi resiko penolakan kredit dari penyedia jasa keuangan.
Pelaku UMKM juga akan mendapatkan edukasi mengenai perbaikan-perbaikan yang diperlukan agar informasi kredit menjadi lebih baik untuk permohonan fasilitas berikutnya lewat aplikasi Skorku.
Dikembangkan oleh KBIJ selaku Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP), aplikasi mobile Skorku ini telah mendapat izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca juga: Solusi Digital Bikin UMKM Jadi Tahan Banting Hadapi Gejolak Ekonomi
Pengawasan portal pun turut dilakukan oleh Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop UKM.
Direktur Utama KBIJ Agus Subekti mengatakan bahwa KBIJ mendukung program Kementerian Koperasi dan UKM dalam bentuk integrasi antara Skopi dan aplikasi Skorku sebagai sarana bagi UMKM untuk mendapatkan literasi keuangan, laporan perkreditan dan skor kredit.
Dengan riwayat kredit dan skor kredit yang baik, berpeluang mendapat kesempatan untuk penawaran pinjaman dan suku bunga yang terbaik.
Skorku juga menyediakan informasi alternatif (non kredit) yang diharapkan dapat menggambarkan profil UMKM yang belum memiliki riwayat kredit.”
“Saat ini sudah tergabung 29 lembaga pembiayaan bank dan non bank dalam ekosistem SKOPI dengan puluhan produk pembiayaan dan investasi yaitu antara lain BRI, BNI, Mandiri, platform fintech P2P lending dan multifinance, platform securities crowdfunding atau urun dana. Skopi juga didukung oleh LPIP KBIJ yang menyediakan aplikasi Cek Kredit Skoring.
Ke depannya kami akan terus mengajak institusi jasa keuangan untuk bergabung dan bersama membantu UMKM memenuhi kebutuhan pembiayaan dan investasi,” kata Hanung Harimba Rachman selaku Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Menteri Teten: UMKM Harus Optimalkan Ekosistem Digital