News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kredit Tumbuh 52,57 Persen, Bank JTrust Bukukan Laba Bersih Rp 15,72 Miliar pada Semester I-2022

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Bank JTrust Indonesia Tbk (JTrust Bank). Kredit PT Bank JTrust Tbk (BCIC) berhasil tumbuh 52,57 persen menjadi Rp 15,28 triliun pada semester I 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kredit PT Bank JTrust Tbk (BCIC) berhasil tumbuh 52,57 persen menjadi Rp 15,28 triliun pada semester I 2022. 

Dengan pertumbuhan kredit tersebut, perusahaan membukukan raihan laba bersih sebesar Rp 15,72 miliar. 

"Laba bersih ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit 52,57 persen menjadi Rp 15,28 triliun," ujar Corporate Secretary Division Head Bank JTrust Ridyawan Amnar dalam keterangannya, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga 10 Bps untuk Hidupkan Kembali Permintaan Kredit Penduduknya

Selain itu, capaian laba bersih perusahaan juga ditopang pertumbuhan simpanan nasabah sebesar 26,57 persen menjadi Rp 20,18 triliun hingga Juni 2022 dibanding Desember 2021. 

"Peningkatan kinerja perusahaan ini terjadi seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional," katanya.

Ridyawan menambahkan, ekspansi kredit secara selektif dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pertumbuhan dana pihak ketiga terutama dana murah, mendorong peningkatan pendapatan bunga 52,22 persen menjadi Rp 723,66 miliar, serta penurunan beban bunga 3,29 persen menjadi Rp 450,03 miliar.

Sementara, posisi permodalan hingga Juni 2022 tetap kuat, di mana modal inti perusahaan tercatat sebesar Rp 2,15 triliun atau di atas ketentuan modal inti minimum Rp 2 triliun. 

Kemudian, rasio kewajiban penyediaan modal minimum tercatat sebesar 12,18 persen, sedangkan rasio kecukupan likuiditas 144,01 persen.

Baca juga: Gandeng Bank Syariah Indonesia, HRTA Perluas Akses Investasi Emas Batangan

"Dengan kondisi fundamental yang kuat, akan mendukung perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian, serta memanfaatkan peluang pertumbuhan bisnis untuk terus meningkatkan kinerja ke depannya," ujar Ridyawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini