Djoko Susanto hanya tamat sampai kelas 1 SD karena memutuskan untuk membantu orang tuanya menjaga toko.
Baca juga: Pakar Hukum Sebut Karyawan Alfamart yang Viralkan Video Pencuri Coklat Tak Bisa Dijerat UU ITE
2. Awal Mula Bisnis Djoko Susanto
Masih dari gramedia.com, Djoko Susanto mengembangkan toko kelontong milik orangtuanya.
Berkat usahanya, toko kelontong tersebut memiliki ratusan lokasi cabang yang tersebar di pasar-pasar tradisional.
Di tengah perjalanan, Djoko Susanto lantas melirik jasa perdagangan lain alias berjualan rokok.
Dengan melakukan sistem pendekatan kepada para pengecer dan mitra, ia sukses menjual rokok.
Bahkan Djoko Susanto disebut sebagai salah satu bintang baru di bidang industri rokok.
Kemudian, Putera Sampoerna yaitu pemilik dari rokok HM Sampoerna Group, tertarik untuk menjadikan Djoko Susanto sebagai mitra distribusi.
Setelah melewati berbagai macam percobaan dengan membuka 15 outlet di Jakarta, Putera Sampoerna semakin yakin, Djoko Susanto sangat menjanjikan.
Pada 1985, keduanya membentuk perusahaan patungan di bidang distribusi bernama PT Panamas.
Putera Sampoerna yang saat itu sudah menjadi konglomerat dan memiliki 70 persen saham.
Sementara Djoko Susanto diberi saham senilai 30 persen.
Karena terlalu percaya, Putera Sampoerna meminta Djoko Susanto untuk duduk di posisi direksi di perusahaan rokok milik Putera yaitu PT HM Sampoerna pada 1989.
Baca juga: Dugaan Pengutilan Berujung Intimidasi, Alfamart Tunjuk Hotman Paris Hutapea Sebagai Kuasa Hukum
3. Bisnis Alfamart