News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HKTI Berharap Pemerintah Konsisten Tingkatkan Produksi Beras untuk Pertahankan Prestasi dari IRRI

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lembaga Internasional, Pusat penelitian beras dunia, International Rice Research Institute (IRRI) memberikan penghargaan terhadap Republik Indonesia yang selama tiga tahun terakhir mampu mencapai swasembada beras secara berturut-turut yang diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo, Minggu (14/8/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menilai penghargaan yang diberikan International Rice Research Institute (IRRI) kepada Indonesia adalah pencapaian membanggakan bagi petani.

“Ada sedikit kebanggaan dapat memberikan sesuatu untuk bangsa,” kata Sekjen HKTI Sadar Subagyo ketika dimintai komentar sebagai perwakilan petani Indonesia terkait penghargaan yang diberikan IRRI, Sabtu(20/8/2022) malam.

IRRI menyerahkan penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi kepada Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Bos Bulog: Penghargaan IRRI Bukti Stok Pangan Indonesia Aman

Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal IRRI Jean Balie kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan apresiasi bagi para petani Indonesia, di mana penghargaan dari IRRI secara khusus diperuntukkan bagi mereka.

Di sisi lain, HKTI menghargai upaya Mentan Syahrul Yasin Limpo menggiatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung kemajuan sektor pertanian.

“Prestasi beliau bagus, mengadakan KUR ya,” katanya.

HKTI memberikan beberapa masukan bagi pemerintah agar konsisten meningkatkan produksi beras sehingga mampu mempertahankan prestasi yang didapat dari IRRI.

Yakni membatasi laju konversi sawah dengan menerapkan UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, membuka lahan-lahan sawah baru atau ekstensifikasi, melakukan penyehatan lahan sawah di Jawa dengan pemberian pupuk yang berimbang antara organik, kimia dan hayati.

“Lalu, melakukan tata ulang business process perpadian, sehingga memberikan keuntungan memadai untuk petani,” katanya.

Dari segi kebijakan pertanian, Sadar berharap petani mendapatkan subsidi harga gabah agar bisa menikmati hasil yang lebih menguntungkan.

“Lebih baik lagi biaya subsidi pupuk (input) dialihkan untuk subsidi harga gabah (output), sehingga petani dapat memperoleh net profit minimal 30 persen,” kata Sadar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini