Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah pada Senin pagi (22/8/2022).
Mengutip data Bloomberg sekitar pukul 09.08 WIB, rupiah berada di level Rp14.895.
Sebelumnya pada penutupan Jumat (19/8/2022), mata uang Garuda di level Rp14.838.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra sebelumnya mengatakan, nilai tukar rupiah yang melemah selama beberapa hari terakhir ini karena sentimen the Fed.
Baca juga: The Fed Isyaratkan Kenaikan Suku Bunga Acuan 50 Bps di Pertemuan September
"Notulen Rapat the Fed yang dirilis kamis dinihari mengindikasikan bahwa the Fed masih akan menaikan suku Bunga acuannya tahun ini karena the Fed belum melihat inflasi AS menurun signifikan," ucap Ariston kepada Tribunnews belum lama ini.
"Selain itu, Para petinggi Bank Sentral AS melemparkan komentar yang mendukung kenaikan suku Bunga acuan AS ke depan karena tingkat inflasi AS yang masih tinggi," sambungnya.
Ariston mengatakan, pasar juga mengkhawatirkan perlambatan ekonomi di China yang bisa mempengaruhi perekonomian negara lainnya, di mana hal ini juga mendorong pasar masuk ke aset aman dolar AS.
"Di sisi lain, rilis data transaksi berjalan Indonesia kuartal II-2022 yang surplus, hal ini membantu menahan pelemahan rupiah," pungkas Ariston.