News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Resesi Dunia

Ekonomi Inggris ‘Terjun Bebas’ Negatif 11 Persen, Terburuk Sejak 300 Tahun Lalu

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kayu bakar, warga Inggris bakalan menggunakan kayu bakar untuk pemanasan pada masa musim dingin akibat resesi ekonomi

Musim dingin mendatang dikhawatirkan bakal menjadi masa-masa tersulit bagi masyarakat Inggris.

Pemerintah pun diperkirakan akan memberlakukan skenario terburuk dengan pemadaman selama empat hari selama musim dingin mendatang.

Bahkan harga listrik di negeri itu pun membubung tinggi, seperti dikutip dari Bloomberg.

Tagihan listrik masyarakat tahunan diprediksi akan melonjak menjadi 6.000 poundsterling (hampir 7.100 dolar AS) atau Rp 105,73 juta (kurs Rp 14.891/dolar AS), pada tahun 2023, menurut pandangan terbaru yang dikeluarkan oleh konsultan energi independen Inggris Auxilione pada hari Sabtu.

Analis memproyeksikan bahwa batas harga pada tagihan, titik referensi yang ditetapkan secara resmi, dapat mencapai 6.089 poundsterlingsegera pada bulan April mendatang.

Saat ini berdiri di 1.971 atau Rp 34,646 juta (kurs Rp 17.578/poundsterling) tetapi diperkirakan akan naik menjadi 3.576 poundsterling atau Rp 62.860.000 pada bulan Oktober dan 4.799 poundsterling atau Rp 84,358 juta pada bulan Januari.

Baca juga: Inggris Siagakan Tentara Hadapi Potensi Serangan Rusia

Padahal, pada Oktober 2021 lalu tagihan listrik ditetapkan pada 1.400 poundsterling (Rp 24,60 juta).

Awal bulan ini, regulator industri energi Inggris Ofgem mengumumkan rencana untuk menyesuaikan batas setiap tiga bulan daripada setiap enam bulan karena volatilitas di pasar energi.

Angka terbaru merupakan peningkatan substansial untuk apa yang sudah merupakan perkiraan suram yang dibuat minggu lalu, ketika konsultan memproyeksikan tagihan energi rata-rata tahunan tumbuh lebih dari 5.000 poundsterling (Rp 87,89 juta) tahun depan.

Auxilione mengharapkan tagihan mencapai puncaknya di atas 6.000 pounsterling (Rp 105,469 juta) pada bulan April sebelum perlahan-lahan menurun pada paruh kedua tahun depan, akhirnya turun menjadi 5.160 pounsterling (Rp 90,70 juta) pada bulan Oktober.

Menurut jajak pendapat terbaru oleh Opinium, sekitar 40 persen responden mengatakan mereka tidak akan mampu membayar kenaikan batas karena diumumkan oleh regulator energi Ofgem tanpa tertinggal dari tagihan penting lainnya.

Pemadaman Listrik

Bloomberg melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui rencana pemerintah, bakalan terjadi pemadaman di negerinya Ratu Elizabeth tersebut.

Kemungkinan padamnya dapat mempengaruhi tidak hanya industri, tetapi juga rumah tangga negara tersebut, sebagai akibat dari kekurangan kapasitas listrik sebesar sekitar seperenam dari permintaan puncak – bahkan setelah pembangkit listrik tenaga batu bara darurat telah dinyalakan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini