News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Telur Ayam

Harga Telur Ayam di Mojokerto Tembus Rp 32.000, Dipicu Lonjakan Biaya Pakan

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang telur merapikan dagangannya di kios Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (2/5/2020). Tidak hanya di Jakarta, harga telur ayam di daerah seperti Mojokerto, Jawa Timur, juga naik tinggi, mencapai Rp 32.000 per kilogram. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Harga telur ayam di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, naik dan menembus hingga Rp 32.000 per kilogram. Lonjakan harga telur ayam ini dipicu oleh naiknya harga pembelian pakan ayam.

Sejumlah peternak ayam ras petelur di Mojokerto mengatakan, kenaikan harga pakan berdampak pada tingginya biaya operasional peternak untuk memproduksi telur ayam.

Faktor pemicu lainnya dari kenaikan harga telur di Mojokerto adalah populasi ayam petelur yang menurun karena banyak peternak ayam ras petelur gulung tikar akibat pandemi.

Pengusaha peternakan ayam ras petelur skala besar PT Peternakan Sawo Jaya, M. Anang Hanafi (47) menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga telur ayam di antaranya adalah pasokan atau ketersediaan barang minim namun permintaan pasar tinggi.

Minimnya ketersediaan telur ini diduga banyaknya peternak ayam ras petelur yang gulung tikar akibat dua tahun terdampak Pandemi Covid-19.

Akibatnya, populasi ayam ras petelur berkurang sehingga mempengaruhi ketersediaan telur ayam di pasaran.

"Karena yang jelas pasti pasokan ya karena dua tahun lalu banyak yang sudah tutup akhirnya jumlah populasi ayam ras petelur berkurang dan otomatis permintaan masih tetap banyak, sehingga yang terjadi sekarang suplai-nya tidak ada rebutan akhirnya harga naik," ungkapnya, Senin (22/8/2022).

Baca juga: Pedagang Warteg Bingung Harga Telur Terus Melonjak, Saat Ini Tembus Rp 33.000 Per Kilogram

Anang mengatakan faktor yang juga mempengaruhi harga telur ayam naik akibat kenaikan pakan ternak yang sebagian besar bahan bakunya diperoleh dari impor dan kurs dolar. Saat ini harga pakan sekitar Rp.6.900 hingga Rp.7.000.

"Kalau harga pakan naik tentu biaya operasional BEP juga naik sehingga dampaknya kenaikan telur ayam ditingkat peternak," ungkapnya.

Menurut dia, paling besar pengaruhnya kenaikan harga telur ayam ini adalah karena populasi yang minim akibat peternak terdampak Pandemi Covid-19.

Baca juga: Harga Telur Meroket Rp 33.000 Per Kg, Pedagang Warteg Siasati Kecilkan Ukuran

"Kita tidak bisa menentukan harga (Telur ayam) karena harga ditentukan pasar dan
kebijakan pabrik pakan yang menentukan harga pakan," bebernya.

Menurut dia, kenaikan harga telur ayam diprediksi akan berlanjut hingga akhir tahun 2022 karena berkurangnya populasi ayam ras petelur.

Sehingga apabila peternak memulai usahanya akan membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk panen pertama telur ayam.

Bahkan informasi dari peternakan bibit ayam ras petelur sudah banyak dipesan (Inden) oleh peternak, pada September 2022.

"Dari informasi teman-teman peternak katanya begitu, ya sepertinya harga masih bagus sampai akhir tahun sepertinya segini harganya sudah wajar," ucap Anang.

Baca juga: Merangkak Naik, Harga Telur Ayam Usai 17 Agustus Melonjak Jadi Rp31.000 per Kilogram

Para peternak ayam ras petelur di Kabupaten Mojokerto berharap Pemerintah Daerah turun mengendalikan harga pakan ternak ayam ras petelur. Jika harga pakan ternak murah otomatis akan berdampak terhadap harga telur ayam dikalangan peternak maupun pasar.

"Ibaratnya ketersediaan semuanya mulai dari bahan baku pakan itu seharusnya murah supaya nanti telur ayam tidak mahal," ujarnya.

Ia menyebut perlunya Pemerintah Daerah mengatur terkait regulasi harga telur ayam ditingkat pedagang dan populasi ayam ras petelur sehingga tidak sampai membludak untuk menjaga stabilitas harga pangan.

"Kita tidak membatasi rezeki tetapi paling tidak, ada pembatasan populasi ayam ras petelur sehingga tidak terlalu banyak yang beredar di pasaran," pungkasnya.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Harini mengatakan penyebab harga telur ayam naik lantaran banyaknya permintaan pasar dan kenaikan harga pakan ternak.

"Penyebabnya harga pakan tinggi dan saat ini permintaan tinggi seperti hajatan dan pembagian Bansos," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini