TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bursa saham dalam negeri menyambut positif kenaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan pada Selasa (23/8/2022).
IHSG pada akhir perdagangan hari Selasa di Bursa Efek Indonesia (BEI) menanjak 0,78 persen atau 55,28 poin ke 7.163,26.
Dikutip dari Kontan.co.id, sebanyak 10 indeks sektoral masuk di zona hijau mendukung kenaikan IHSG.
Sementara hanya satu sektor yang turun, yakni sektor transportasi dan logistik sebesar 0,37%.
Baca juga: Hampir 400 Saham Seret IHSG ke Zona Merah di Awal Pekan, Bukalapak Jadi Top Gainers
Sektor energi melesat 3,30%. Sektor barang baku melonjak 1,66%.
Sektor infrastruktur naik 0,81%. Sektor teknologi menguat 0,65%. Sektor perindustrian menguat 0,64%.
Sektor kesehatan menanjak 0,61%. Sektor barang konsumsi nonprimer menguat 0,53%. Sektor properti dan real estat naik 0,42%.
Sektor keuangan naik 0,37%. Sektor barang konsumsi primer menguat 0,13%.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 19,51%
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) 9,52%
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 6,85%
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) -1,27%
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -1,27%
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) -1,26%
Total volume transaksi bursa mencapai 30,37 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 14,46 triliun. Sebanyak 293 saham menguat. Ada 222 saham yang melemah dan 182 saham flat.
IHSG tercatat mengakumulasi kenaikan 0,99% dalam sepekan terakhir. Dalam sebulan, IHSG menguat 4,45%.
Suku Bunga Acuan
Sebelumnya, Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuansebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen.
Baca juga: Usai Libur, Pergerakan IHSG Dinilai Rawan Mengalami Koreksi
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22-23 Agustus 2022.
"Rapat dewan gubernur Bank Indonesia pada tanggal 22 dan 23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen," ucap Perry dalam konferensi pers Bank Indonesia, Selasa (23/8/2022).
Ia melanjutkan, untuk Suku bunga Deposit Facility juga naik 25 basis poin menjadi 3 persen. Dan suku bunga Lending Facility naik 25 basis poin menjadi 4,5 persen.
Lanjut Perry, keputusan ini merupakan upaya Bank Indonesia untuk memitigasi dampak inflasi imbas kenaikkan harga sejumlah komoditas, termasuk bahan bakar minyak, khususnya non-subsidi.
"Keputusan kenaikan suku bunga kebijakan tersebut sebagai langkah preventif untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bbm non subsidi dan inflasi volatile food," papar Perry.
"Serta memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamental dengan masih tingginya tidak kepastian pasar keuangan global di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat," pungkasnya.
Baca juga: Lima Sektor Topang Kenaikan IHSG Selasa (16/8/2022) Naik 0,57 Persen ke 7.133
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 0,64 secara bulanan (month to month/mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,61 persen (mtm).
Kenaikan inflasi (mtm) tersebut terutama bersumber dari inflasi kelompok administered prices, di tengah inflasi inti yang terjaga rendah dan kelompok volatile food yang mulai menurun.
Jika ditilik lebih detail, secara tahunan, inflasi IHK Juli 2022 tercatat 4,94 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 4,3 persen (yoy).
Untuk keseluruhan tahun 2022, inflasi IHK diprakirakan lebih tinggi dari batas atas sasaran. (Kontan/Wahyu T.Rahmawati/Tribunnews.com/Bambang Ismoyo)