TRIBUNNEWS.COM - Inilah daftar harga Pertalite pada Rabu (24/8/2022) di SPBU seluruh Indonesia.
Harga Pertalite diisukan akan naik menjadi Rp 10 ribu/liter dari harga semula Rp 7.650/liter.
Isu kenaikan harga Pertalite ini pun mendapatkan respons dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Diketahui, isu kenaikan harga Pertalite terus berembus kencang selama beberapa hari terakhir.
Sejumlah pejabat mengisyarakatkan adanya sinyal kuat kenaikan harga BBM bersubsidi dari PT Pertamina tersebut.
Bahkan kabarnya, kenaikan harga Pertalite akan diumumkan langsung oleh Jokowi pada minggu ini.
Baca juga: UPDATE Daftar Kota yang Wajib Daftar MyPertamina untuk Beli Pertalite dan Solar, Cek Kotamu
Lantas, berapa harga Pertalite saat ini?
Mengutip dari pertamina.com, harga Pertalite saat ini masih berada di angka Rp 7.650/liter untuk seluruh SPBU.
Harga Pertalite merupakan harga terbaru yang ditetapkan PT Pertamina per 1 April 2022.
Sebab, sebelumnya, Pertalite dibanderol dengan harga yang bervariasi, yaitu kisaran Rp 7.650 hingga Rp 8.000 tergantung wilayahnya.
Misalnya di Kodya Batam dan Kepulauan Riau, harga Pertalite mencapai Rp 8.000.
Namun setelah adanya kebijakan dari Pertamina, maka harga Pertalite disamaratakan menjadi Rp 7.650 untuk seluruh wilayah Indonesia.
Alasan penyesuaian harga Pertalite BBM adalah mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020.
Kepmen tersebut berisi tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Baca juga: Sinyal Kenaikan Harga BBM Subsidi dari Para Menteri Jokowi hingga Respons Ekonom jika Pertalite Naik
Selengkapnya, inilah daftar harga Pertalite pada Rabu (24/8/2022) di SPBU seluruh Indonesia, dikutip dari pertamina.com:
1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam: Rp 7.650
2. Provinsi Sumatera Utara: Rp 7.650
3. Provinsi Sumatera Barat: Rp 7.650
4. Provinsi Riau: Rp 7.650
5. Provinsi Kepulauan Riau: Rp 7.650
6. Kodya Batam (FTZ): Rp 7.650
7. Provinsi Jambi: Rp 7.650
8. Provinsi Bengkulu: Rp 7.650
9. Provinsi Sumatera Selatan: Rp 7.650
10. Provinsi Bangka-Belitung: Rp 7.650
Baca juga: Luhut Sebut Jokowi akan Umumkan Penyesuaian Harga BBM, Bagaimana Stok Pertalite? Ini Kata Pertamina
11. Provinsi Lampung: Rp 7.650
12. Provinsi DKI Jakarta: Rp 7.650
13. Provinsi Banten: Rp 7.650
14. Provinsi Jawa Barat : Rp 7.650
15. Provinsi Jawa Tengah: Rp 7.650
16. Provinsi DI Yogyakarta: Rp 7.650
17. Provinsi Jawa Timur: Rp 7.650
18. Provinsi Kalimantan Barat: Rp 7.650
19. Provinsi Kalimantan Tengah: Rp 7.650
20. Provinsi Bali: Rp 7.650
21. Provinsi Nusa Tenggara Barat: Rp 7.650
22. Provinsi Nusa Tenggara Timur: Rp 7.650
23. Provinsi Kalimantan Selatan: Rp 7.650
24. Provinsi Kalimantan Timur: Rp 7.650
25. Provinsi Kalimantan Utara: Rp 7.650
26. Provinsi Sulawesi Utara: Rp 7.650
27. Provinsi Gorontalo: Rp 7.650
28. Provinsi Sulawesi Tengah: Rp 7.650
29. Provinsi Sulawesi Tenggara: Rp 7.650
30. Provinsi Sulawesi Selatan: Rp 7.650
31. Provinsi Sulawesi Barat: Rp 7.650
32. Provinsi Maluku: Rp 7.650
33. Provinsi Maluku Utara: Rp 7.650
34. Provinsi Papua: Rp 7.650
35. Provinsi Papua Barat: Rp 7.650
Respons Jokowi-Ahok
Adanya isu tentang kenaikan harga Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter mendapat tanggapan dari Jokowi dan Ahok.
Jokowi meminta jajarannya menghitung betul dampak ekonomi dari kenaikan harga BBM jenis Pertalite.
"Semuanya saya suruh menghitung betul, hitung betul sebelum diputuskan," ujar Jokowi di TMII, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2022).
Kepala Negara menjelaskan, dampak dari kenaikan harga Pertalite bakal mempengaruhi daya beli rakyat.
Termasuk menurunkan konsumsi rumah tangga hingga berisiko menaikkan inflasi dan membuat pertumbuhan ekonomi menurun.
Dengan dampaknya yang begitu luas terhadap hajat hidup orang banyak, Jokowi mengaku bakal sangat berhati-hati memutuskan kenaikan.
"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi semuanya harus diputuskan dengan hati-hati, dikalkulasi dampaknya," kata Jokowi.
Sementara itu, Ahok juga merespons soal isu harga Pertalite yang diisukan naik menjadi Rp 10.000 per liter.
Ahok mengatakan, soal isu naiknya harga BBM bersubsidi sebaiknya ditanyakan langsung ke Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati.
"Bisa tanya ke Dirut (Pertamina) ya," ucap Ahok saat dikonfirmasi, Selasa (23/8/2022).
Nicke dijadwalkan menghadiri agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII dengan Pertamina.
Namun, menurut Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno, rapat ditunda.
"Rapatnya ditunda," ujarnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Dennis Destryawan)