News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Agus Gumiwang Dorong Peran Balai Kemenperin dalam Isu Ketahanan Pangan

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan perhatian Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) untuk menjadi lembaga pengujian terdepan dengan dukungan peralatan instrumentasi lengkap, sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik.

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa yang dimiliki Kementerian Perindustrian didorong meningkatkan perannya dalam mendukung kekuatan sektor manufaktur di Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, memberikan perhatian Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) untuk menjadi lembaga pengujian terdepan dengan dukungan peralatan instrumentasi lengkap, sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik.

"Saat ini, BBSPJIA didukung dengan peralatan instrumentasi yang lengkap sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Peralatan laboratorium instrumentasi seperti Liquid Chromatograph Mass Spectrometry (LC MS/ MS) dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC MS/ MS) sangat penting untuk mendukung pengujian halal, pengujian mikotoksin yang menjadi persyaratan SNI dan ekspor," tutur Agus, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Hadapi Ancaman Krisis, Kemendes PDTT Pamerkan Pedoman Ketahanan Pangan Desa

Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro merupakan balai besar yang dimiliki Kemenperin.

"Perannya menjadi sangat penting di kala terjadi dinamika global yang juga berdampak bagi Indonesia, yaitu food security. Karenanya, BBSPJIA perlu ikut berkontribusi dalam mitigasi ketahanan pangan," ungkap Menperin.

Sebagai catatan, subsektor industri agro merupakan bagian dengan kontributor terbesar terhadap PDB manufaktur, termasuk di dalamnya industri makanan dan minuman.

Pada triwulan II – 2022, industri makanan dan minuman tumbuh 3,68 persen (yoy) dan memberikan kontribusi 38,38 persen bagi PDB industri pengolahan nonmigas, terbesar dibandingkan subsektor industri lainnya.

"Ke depan, kondisi global akibat dampak geopolitik Rusia-Ukraina dan juga di wilayah lain akan semakin menimbulkan tantangan bagi sektor industri. Sehingga amat penting untuk mendorong dan menyiapkan BBSPJIA untuk dapat mendukung pertumbuhan industri agro di Indonesia," jelas Agus.

Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) sendiri memiliki tujuh laboratorium, 195 komoditi dan lebih dari 300 parameter menjadikan BBSPJIA Jaminan Pangan Baik Indonesia.

Dalam mengembangkan metode pengujian atau peningkatan kompetensi, BBSPJIA melakukan kerja sama dengan lembaga di dalam maupun luar negeri.

Baca juga: Pengendalian Inflasi, Anggaran Ketahanan Pangan Capai Rp 21,9 Triliun, Buat Apa Saja?

Contohnya yaitu BBSPJIA telah menjadi bagian dalam kerjasama ARISE Plus yang merupakan Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Uni Eropa.

BBSPJIA juga merupakan anggota Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (JLPPI) yang telah ditetapkan menjadi Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) pada 10 September 2018 oleh Komisi Laboratorium Pengujian Indonesia (KLPPI) untuk ruang lingkup parameter pengujian cemaran logam berat dan mikotoksin pada bahan baku dan bahan antara pangan.

"Lebih dari seratus tahun BBSPJIA memberikan karya dan menebarkan energi positifnya bagi pembangunan industri agro tanah air khususnya industri makanan dan minuman," kata Kepala BBSPJIA Kemenperin Siti Rohmah Siregar.

"Saat ini BBSPJIA juga menyiapkan diri untuk mendukung implementasi Making Indonesia 4.0, terutama bagi industri makanan dam minuman yang merupakan salah satu dari tujuh industri prioritas," sambung Siti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini