News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBM Bersubsidi

Pengamat Ekonomi Sebut Pembatasan BBM Bersubsidi Harus Dilakukan Untuk Selamatkan APBN

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa dan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di Patung Kuda, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat Senin (5/9/2022). Massa mahasiswa berhasil menjebol kawat berduri yang dipasang polisi untuk menyekat aksi menuju Istana Negara. Pantauan Tribunnews.com dilapangan mereka juga sempat membakar ban dalam aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Tribunnews/Jeprima

Keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak

Baca juga: Buruh Kepung DPR Tolak Kenaikan BBM, Ribuan Polisi Berjaga Lakukan Tugas Pengamanan

(BBM) jenis pertalite, solar dan pertamax berimbas kepada naiknya harga komoditi seperti sembako dan lainnya.

Sektor transportasi publik juga tidak luput dari imbas tersebut.

Terkait hal itu Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Berly Martawardaya menilai sudah saatnya ada revisi mengenai Upah minimum Regional (UMR) di PP Nomor 36 Tahun 2021.

Karena menurut Berly realokasi subsidi BBM secara historis akan meningkatkan inflasi khususnya sembako dan makanan.

"Nelayan misalnya yang dalam proses mencari ikan menggunakan solar, perlu perlindungan dan bantuan khusus sehingga tidak kehilangan mata pencariannya. Revisi mengenai aturan upah juga harus dipikirkan," kata Berly dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa(6/9/2022).

Berly juga menambahkan bahwa rencana kenaikan harga transportasi publik perlu dihitung seksama secara supaya tidak terlalu tinggi dan melebihi kenaikan biaya operasi terlalu tinggi. Formula kenaikan juga perlu direvisi sehingga setidaknya setara dengan inflasi untuk melindungi daya beli pekerja.

"Juga perbaikan transportasi publik di wilayah urban dan perlunya ditetapkan kerja dan kuliah dari rumah setidaknya 40 persen atau dua hari seminggu untuk mengurangi penggunaan BBM dan emisi karbon dalam jangka menengah," ujar Berly.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini