Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar modal Hans Kwee memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsolidasi menguat terbatas hingga akhir pekan ini.
Dia mengatakan, IHSG berpotensi menguat dengan support di level 7.015 hingga 7.166 dan resistance di level 7.287 sampai 7.355.
"Faktor penggeraknya, yakni di dalam negeri kenaikan harga BBM tidak direspon negatif pelaku pasar. Namun, perkembangan inflasi mungkin akan mempengaruhi pasar keuangan khususnya pasar surat hutang," ujar Hans dalam risetnya, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: IHSG Sesi I Naik Mendekat 1 Persen, HRUM dan ARTO Jadi Top Gainers
Di sisi lain, pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mulai pulih dari kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed yang agresif.
"Pekan ini pelaku pasar menanti data inflasi AS sebagai petunjuk arah kebijakan the Fed. Sementara, ECB (Bank Sentral Eropa) menaikkan suku bunga 75 basis poin, tetapi direspon positif oleh pelaku pasar sebagai komitmen bank sentral dalam mengendalikan inflasi," kata Hans.
Kemudian dari komoditas minyak, gas dan gandum dinilainya masih akan panas seiring langkah yang mungkin akan dilakukan Rusia.
"Selain itu, China jadi fokus di Asia menyusul perlambatan ekonomi akibat pembatasan Covid-19 yang dilakukan," pungkasnya.
Diketahui, IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini berakhir menanjak 0,91 persen atau 66,094 poin ke level 7.320,558.
Tercatat 344 saham naik, 180 saham turun, dan 170 saham stagnan.
Total volume perdagangan 19,6 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 9,29 triliun.