Petroport juga dilengkapi fitur Automatic Port Reporting (APR). Fitur ini digunakan untuk otomatisasi sistem reporting kinerja pelabuhan. Melalui fitur ini dapat diperoleh laporan kinerja bongkar muat tanpa harus mengolah data-data terlebih dahulu.
"Pada fitur ini ada alert atau alarm apabila ada KPI (Key Performance Indicator) ada yang tidak tercapai, sehingga dapat dengan mudah untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan melakukan langkah tindak lanjut," ujarnya.
Selain itu ada juga fitur Digital Port Supervising (DPS) dimana sistem pengawasan dilakukan dengan berbasis CCTV yang dilengkapi dengan mobile paging system. Fitur ini dapat dikontrol secara langsung di command center Pelabuhan.
Melalui fitur ini, operator juga dapat memonitor kegiatan bongkar muat walaupun sedang tidak berada di pelabuhan. serta dapat melakukan komunikasi atau memberikan peringatan apabila ada ketidaksesuaian dalam operasional bongkar muat di pelabuhan.
Fitur Electronic Chart and Display Information System (ECDIS) yang dilengkapi dengan Automatic Identification Systems (AIS) serta Early Warning System (EWS) juga disertakan. Dimana AIS dapat memonitor posisi semua kapal yang akan sandar di Pelabuhan Petrokimia Gresik. Sehingga dapat memperkirakan berapa lama perjalanan dibutuhkan dan waktu kapal akan tiba di pelabuhan.
Sedangkan, EWS dapat menjaga kondisi kapal serta aset lain yang ada di dermaga saat ada kapal yang melintas di sekitar area pelabuhan. Seperti diketahui, Pelabuhan Petrokimia Gresik berada di jalur melintas kapal-kapal besar menuju Surabaya atau sebaliknya. Fitur ini dapat memberikan peringatan kepada kapal yang melintas agar menjaga kecepatan sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Aplikasi ini pun mendapat perhatian banyak pihak, beberapa perusahaan lain telah melakukan benchmarking ke Petrokimia Gresik untuk mempelajari dan mengadopsi Petroport. Tentu saja hal ini menjadi penyemangat buat kami untuk terus berinovasi dalam meningkatkan layanan serta menyediakan produk pupuk dengan daya saing tinggi sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap terwujudnya ketahanan pangan nasional," tutup Dwi Satriyo.(Willy Widianto)