TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini menunjukkan tren melemah, Senin 26 September 2022.
Berdasar data transaksi Bloomberg pukul 09.34 WIB, rupiah pada posisi Rp 15.107 per dolar AS atau melemah 0,46 persen.
Data ini menunjukkan pelemahan rupiah selama 7 hari beruntun atau turun 0,55 persen dalam sepekan.
Rupiah kehilangan tenaga di pekan kemarin. Kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin (bps) memberi tekanan berat rupiah. Alhasil, rupiah pun menembus level Rp 15.000 per dolar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa tertekan oleh sentimen internasional terkait prospek perekonomian global ke depannya.
Hal ini didorong oleh kebijakan moneter agresif dari bank sentral global seperti SNB dan juga BoE yang menaikkan suku bunganya.
Untuk awal pekan ini, Josua memperkirakan rupiah berpotensi menguat terbatas sejalan dengan potensi perlambatan indikator manufaktur AS.
"Rupiah diperkirakan bergerak di rentang terbatas pada hari Senin di kisaran Rp 14.975 - Rp 15.075," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/9/2022).
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Masih di Atas Rp15.000 per Dolar AS, Pengamat: Hari Ini Berpotensi Makin Melemah
Sementara analis DCFX Futures Lukman Leong memproyeksikan rupiah masih akan melemah, tertekan oleh dolar AS yang kembali mencapai rekor tertinggi multi dekade terhadap EUR dan GBP.
Namun langkah agresif BI menaikkan suku bunga 50 bps diperkirakan akan sedikit banyak menahan pelemahan rupiah.
Baca juga: Januari-September 2022 Rupiah Melemah 4,9 Persen, BI: Masih Lebih Baik dari Negara Lain
"Sentimen masih lebih cenderung eksternal dari AS, dengan pelaku pasar menantikan data inflasi AS PCE minggu ini," katanya.
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 15.000 - Rp 15.100.
Laporan Reporter: Sugeng Adji Soenarso, Yudho Winarto | Sumber: Kontan