News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasar Saham Eropa Menguat Tipis di Tengah Lonjakan Krisis Zona Euro

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bursa saham Eropa

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Usai mundur dari puncaknya selama sepekan, bursa saham yang diperdagangkan di pasar saham Eropa kini terpantau menguat lebih tinggi pada Jumat (30/9/2022).

Dimana pada 0909 GMT, indeks ekuitas dunia MSCI yang melacak saham di 47 negara, naik 0,2 persen.

Kenaikan serupa juga terjadi pada indeks European STOXX 600 Eropa yang merangkak 1,1 setelah melemah hampir 2 persen pada hari sebelumnya.

Adapun saham perawatan kesehatan yang juga terpantau bertambah sebanyak 1,8 persen.

Diantara lonjakan saham – saham tunggal di bursa Eropa, Webuild Italia tercatat telah mengangkat nilainya paling tinggi dengan melesat sebanyak 2,4 persen.

Baca juga: Saham Apple Anjlok di Tengah Kekhawatiran Melambatnya Permintaan iPhone 14

Setelah pengembang mengatakan bahwa hasil komersial perusahaan telah mengalami lonjakan yang signifikan.

Penguatan ini terjadi bertepatan dengan adanya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di zona euro, akibat melonjaknya laju inflasi di zona Eropa yang saat ini telah melesat di level 10 persen, melampaui perkiraan para investor yang sebelumnya hanya memprediksi kenaikan sebesar 9,7 persen, dikutip dari Reuters

Namun lantaran imbal hasil obligasi pemerintah di kawasan Eropa pada awal perdagangan pagi tadi mengalami kemunduran, tercatat imbal hasil 10-tahun Jerman turun 10 basis poin menjadi 2,115 persen.

Hal tersebutlah yang kemudian membuat kepercayaan investor pada pasar saham bisa kembali, sehingga reli saham di kawasan Uni Eropa perlahan dapat mencatatkan pemulihan.

Tak hanya itu, adanya kebijakan penangguhan penjualan emas serta pembelian obligasi jangka panjang yang dilakukan Bank of England (BOE) selama dua minggu kedepan, guna mendorong pound Inggris yang saat ini tengah berada di posisi terendah.

Perlahan juga mengangkat pergerakan bursa Eropa hingga bisa kembali memulih.

Untuk perdagangan selanjutnya, bursa Eropa diperkirakan akan terus mencermati perkembangan bursa Wall Street mengingat saat ini The Fed terus memberikan sinyal hawkish yang dapat menekan bursa saham global.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini