News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tren Pelemahan Berlanjut, Rupiah di Akhir Pekan Diprediksi Sentuh Level Rp15.400

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada penutupan perdagangan Kamis (29/9/2022) sebesar 4 poin atau 0,03 persen ke level Rp15.262,50 per dolar AS. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15.361 pada Kamis sore (13/10/2022).

Sebelumnya pada Rabu (12/10/2022) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.356

Jika diamati dengan seksama, rupiah terpantau mengalami pelemahan 5 poin.

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah diprediksi masih akan terus berlanjut hingga akhir pekan ini.

Pelemahan rupiah dikarenakan pasar masih menyoroti sejumlah faktor eksternal dan internal.

Untuk faktor eksternal, indeks dolar mengalami penguatan terhadap mata uang lainnya dan kian mendekat dengan rekor 20 tahun terakhir.

Kemudian, menguatnya indeks dolar diwarnai dengan adanya sentimen jelang data inflasi indeks harga konsumen AS yang mendekati level tertinggi dalam 40 tahun.

Dengan demikian, pertemuan bank sentral AS atau The Fed diprediksi akan menyetujui lebih banyak pengetatan moneter. Salah satunya dengan menaikkan suku bunga, sebagai cara untuk menekan inflasi.

Baca juga: Meski Masih Melemah, Pengamat Sebut Kemungkinan Rupiah ke Level Rp16.000 Sangat Kecil

"Dengan demikian, investor memposisikan diri untuk isyarat yang lebih hawkish dari Federal Reserve menjelang data utama yang diharapkan menunjukkan inflasi IHK AS tetap mendekati level tertinggi 40 tahun," ucap Ibrahim dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews, (13/10/2022).

Sementara untuk faktor internal, Pemerintah Indonesia menanggapi pernyataan IMF dan Bank Dunia yang memberikan isyarat bahwa ekonomi tahun depan akan terjadi kontraksi, seiring kondisi ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian.

Baca juga: Analis: Tanpa Ada Intervensi Kenaikan Suku Bunga, Rupiah Berpotensi Melemah hingga Rp 15.500

Merespon sinyal tersebut, Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara dan kepala Pemerintah meminta seluruh pihak tetap optimistis dalam menatap masa depan.

Dengan adanya faktor tersebut, nilai tukar mata uang Garuda diproyeksikan masih berpotensi mengalami pelemahan.

Ibrahim memperkirakan, fluktuasi rupiah bakal berada di rentang Rp15.340 hingga Rp15.400.

"Sedangkan untuk perdagangan besok (Jumat, 14/10) mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.340 hingga Rp15.400," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini