News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Potensi Penurunan, Laju Inflasi Oktober Diprediksi 0,05 Persen Secara Bulanan

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bank Indonesia memprediksi inflasi diperkirakan sebesar 0,05 persen secara bulanan (MoM).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju inflasi pada Oktober 2022 diperkirakan sedikit turun berdasarkan hasil Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) pada pekan kedua Oktober 2022.

BI memprediksi inflasi diperkirakan sebesar 0,05 persen secara bulanan (MoM). Ini lebih landai dari capaian inflasi pada September 2022 yang mencapai 1,17 persen MoM.

Direktur Informasi tentang BI Junanto Herdiawan mengungkapkan, komoditas utama penyumbang inflasi adalah bensin, tarif angkutan dalam kota, serta angkutan antar kota.

“Bensin mengalami inflasi sebesar 0,05% MoM, tarif angkutan dalam kota dengan inflasi sebesar 0,04% MoM, dan angkutan antar kota dengan inflasi mencapai 0,01% MoM,” tulis Junanto dalam laporannya, Jumat (14/10/2022).

Selain komoditas tersebut, komoditas lain yang mencatat inflasi adalah rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras, yang masing-masing sebesar 0,01% MoM.

Baca juga: Ekonom Perkirakan Inflasi Tembus 6,1 Persen pada 2023, Ini Faktor Pendorongnya

Sebaliknya, ada komoditas yang mengalami deflasi, sehingga menahan laju inflasi. Contohnya, telur ayam ras sebesar 0,09% MoM, cabai merah turun 0,08% MoM, daging ayam ras turun 0,03% MoM, cabai rawit turun 0,02% MoM, serta tomat dan minyak goreng, dan emas perhiasan yang masing-masing turun 0,01% MoM.

Baca juga: Inflasi AS Bulan September Capai 8,2 Persen, Kenaikan Suku Bunga The Fed Makin Kuat

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Laporan reporter Bidara Pink | Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini