Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan struktur yang saat ini masih rumit dan rentang tarif cukai hasil tembakau (CHT) antar golongan lebar membuat harga rokok jadi bervariasi, sehingga produk lebih murah selalu tersedia di pasaran.
Penulis Policy Paper & Expert Visi Integritas Danang Widoyoko mengatakan, diperlukan intervensi dalam kebijakan CHT untuk memastikan upaya pengendalian tembakau memadai, khususnya terkait penyederhanaan struktur tarif CHT.
"Reformasi kebijakan cukai tembakau dapat dilakukan, antara lain dengan melanjutkan kebijakan peningkatan tarif cukai agar mendekatkan jarak cukai antar golongan. Lalu, penurunan jumlah produksi yang menjadi kriteria penggolongan cukai serta pengurangan jumlah layer untuk menutup celah penghindaran pajak," ujarnya dalam webinar IJCR Learning Hub bertajuk “Selalu Ada Yang Lebih Murah: Bagaimana Cara Mengurangi Variasi Harga Rokok Di Indonesia?”, ditulis Selasa (25/10/2022).
Lebih lanjut, Danang mengungkapkan, hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah yang menjadikan penyederhanaan struktur tarif CHT bagian dari optimalisasi perpajakan dan menjaga kesinambungan fiskal pada RPJMN.
"Untuk memastikan bahwa reformasi kebijakan cukai hasil tembakau tetap berlanjut dan berkesinambungan, maka pemerintah perlu menyusun kebijakan yang bersifat lintas tahun, atau menyusun kembali peta jalan tentang struktur tarif cukai tembakau," katanya.
Baca juga: Mayoritas Fraksi di Komisi XI DPR Dukung Kenaikan Cukai Secara Moderat, Maksimum 7 Persen
Sementara itu, Direktur Kebijakan Center for Indonesia's Strategic Development Initiative (CISDI) Olivia Herlinda menambahkan, konsekuensi dari struktur tarif cukai yang kompleks adalah rentang harga lebar.
Rentang tersebut yakni dari rokok harga paling mahal dan paling murah, yang membuat konsumen memiliki opsi beralih ke harga lebih murah.
Olivia menilai bahwa menaikkan cukai rokok dan menyederhanakan struktur tarif cukai sudah terbukti memiliki dampak positif.
Baca juga: Tarif Cukai Rokok Perlu Dibuat dalam 5 Layer untuk Dorong Penerimaan Negara
Menurutnya, selisih tarif cukai Golongan 1 dan 2 masih besar, sehingga memungkinkan perusahaan memiliki ruang lebih lebar untuk mengelola biaya sekaligus menjaga harga produk yang kompetitif.
“Banyaknya strata tarif cukai rokok menyebabkan industri rokok dapat mencari celah untuk menyesuaikan harga rokok, hingga menurunkan jumlah produksinya untuk turun golongan demi menghindari tarif cukai tinggi. Sebab, golongan 1 dan 2 sebenarnya gap-nya lumayan besar, sehingga memungkinkan perusahaan menjual produk dengan lebih murah,” pungkasnya.