Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pemimpin perusahaan dari sektor swasta dan BUMN serta organisasi Kadin Indonesia berbagi pengalaman mengelola perusahaannya di ajang Indonesia Leadership Conference (IDLC) 2022 yang berlangsung selama dua hari, pada Selasa-Rabu (18-19/10/2022) di Jakarta.
Konferensi tentang kepemimpinan ini mengangkat tema besar How Leader Shape Future-Ready Workforce yang diisi rangkaian sesi presentasi dan diskusi kepemimpinan yang membahas satu tema besar setiap harinya.
Chairman IDLC 2022 Atok R Aryanto mengatakan, hari pertama konferensi membahas tentang tantangan dan strategi 2023, dan bagaimana pemimpin membentuk SDM yang siap menghadapi tantangan masa depan, khususnya 2023.
Sesi diawali dengan penjelasan Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasyid. Dia mengatakan, saat ini transformasi dan penyesuaian desain organisasi perusahaan yang agile dan efektif sangat mutlak dilakukan.
Baca juga: Pemerintah Diminta Siapkan Infrastruktur dan Tingkatkan Sumber Daya Manusia Ekonomi Digital
Untuk itu dia menekankan pentingnya bagi setiap institusi membangun tim yang berjiwa pemimpin dan adil.
Indrawan Nugroho selaku co-Founder Kubik Leadership yang menjadi keynote speaker menjelaskan, ada empat tren yang semakin kuat di saat ini dan terkait satu sama lain sehingga berdampak bagaimana cara kita mengelola sdm perusahaan menjadi mulai usang.
Keempat tren tersebut diantaranya more connectivity, lower transaction costs, unprecedented automation dan fundamental societal shifts. "Tren tersebut harus dimanfaatkan untuk memicu perubahan-perubahan besar," ujar Indrawan.
Aji Prasetyanti, Direktur Utama Hutama Karya Infrastruktur atau HKI memaparkan strategi HKI dsalam melakukan pembenahan SDM perusahan yang dia dengan sebut dengan istilah Obat PE-DE.
Yaitu melalui perbaikan support sistem diantaranyanya review organisasi, disgitalisasi proses dan peningkatan kompetensi SDM.
Dudi Hendrakusuma Syahlani, Direktur HC & Operation Officer TV One menjelaskan, di perusahaannya setiap pemimpin diharapkan bisa memetakan karyawan, siklus change management, mindset change dan juga membangun productive team.
Pembicara sesi selanjutnya membedah tentang nilai perusahaan atau corporate value yang dinilai juga memiliki peran yang penting sebagai pengikat dan adaptif pada workforce.
"Dengan value yang kuat dan tertanam dalam diri serorang individu akan melakukan yang terbaik untuk mengusahakan hasil yang terbaik pula," ujar Raymond Rasfuldi, Presiden Direktur Tripatra Engineers & Constructors.
Anindya Bakrie, Direktur Utama Bakrie & Brothers menyampaikan saat ini setiap orang perlu melek digital, perlu memiliki kecerdasan digital dan teknologi yang diiringi dengan memiliki kemampuan Global karena perubahan yang begitu cepat.