News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Muda Jadi Kunci Perubahan Ekonomi, Kemenko Perekonomian: Orang Tua Tidak Bisa Diharapkan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede menyebutkan, kunci perubahan perekonomian dalam negeri adalah berasal dari anak muda.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede menyebut generasi muda menjadi kunci perubahan perekonomian dalam negeri.

Kelompok anak muda, menurut Raden, merupakan penopang pertumbuhan ekonomi di masa depan.

"Pemuda-pemudi itu kenapa itu menjadi sangat penting karena dia sebagai tenaga kerja, juga sebagai konsumen. Biasanya, konsumsi dari orang-orang muda itu lebih banyak daripada konsumsi orang tua," katanya saat Regsosek Talk: Generasi Muda Membangun Negeri, Senin (31/10/2022).

Raden meyakini pertumbuhan ekonomi nasional akan sangat terganggu tanpa kontribusi dari anak muda.

Baca juga: Kemenko Perekonomian: Kalau Anak Muda Tak Berkonsumsi, Ekonomi Menjadi Macet

Tidak hanya konsumtif belanja, anak-anak muda berprofesi sebagai entrepreneur dan terbukti membuka lapangan kerja luas juga banyak.

"Kalau orang mudanya tidak berkonsumsi, itu menjadi macet ekonomi. Ini harus ada yang muda, demikian juga tenaga kerjanya demikian juga para entrepreneur," tegas Raden.

Lebih lanjut, Raden menuturkan generasi usia muda dan produktif menjadi harapan agen perubahan Republik Indonesia.

"Orang tua tidak bisa diharapkan menjadi agen perubahan karena dia tidak punya energi lagi.Enthusiast nggak ada lagi, jadi anak muda yang menjadi kuncinya," tuturnya

"Tugas kita semua dan anak muda antara umur 14-15 sampai dengan 34 tahun. kuncinya di situ untuk mencapai perubahan," sambungnya.

Perkuat Kualitas Belanja

Plt Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Keuangan Wahyu Utomo menegaskan, data Regsosek menjadi nilai strategis untuk memperkuat kualitas belanja kementerian dan lembaga (K/L).

Wahyu meyakini data Regsosek menjadi harap besar dalam mencapai tujuan tersebut demi kemajuan perekonomian Indonesia.

"Harapannya data menjadi lebih akurat data lebih up to date, aktual, sesuai dengan kondisi terkini dan yang terpenting lagi data menjadi terintegrasi. Agar menghindari overlapping," kata Wahyu.

Baca juga: Kementerian Keuangan Sebut Regsosek Jadi Instrumen Pendukung Pertumbuhan Ekonomi 

Menurutnya, data berdasarkan Regsosek harus diletakkan satu garis lurus, untuk menghadirkan perbaikan kualitas belanja negara. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini