TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya akan mengintensifkan pertemuan UMKM dengan pelaku ritel modern.
Hal itu sebagai upaya membuat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat memasarkan produknya.
"UMKM akan kita pertemukan dengan ritel modern, misalnya kemarin saya ke Wonosobo, Wonosobo itu segala rupa ada, hasil UMKM bagus-bagus mulai kopi, keripik, pakaian, dan seterusnya," ujarnya dalam acara Seminar Nasional Perbanas Institute, Rabu (2/11/2022).
Namun, jika ritel modern itu tidak diajak kerja sama, bisa-bisa untuk pengadaan kerupuk saja mereka harus mengambil jauh dari Jakarta.
Baca juga: Tips Sandiaga untuk Pelaku UMKM Indonesia Hadapi Tantangan Resesi Ekonomi
"Kalau keripik dari Jakarta itu tidak efektif, tidak efisien, mahal karena itu kita ajak ritel modern bertemu, menampung aspirasi UMKM dari daerah itu, jadi tidak usah lagi mengadakan dari tempat lain," kata
Zulkifli.
Kementerian Perdagangan juga mengajak platform marketplace agar mendorong UMKM memperluas pasarnya tidak hanya menunggu pembeli. melakukan checkout.
"Problem utama UMKM itu pemasaran, bikin bisa jual tidak bisa, dan problem-nya lagi mereka kadang-kadang skill-nya kurang terampil," tutur Mendag.
"Berikutnya soal modal, nah ini mesti kita ajak perbankan, kita ajak agar bisa melatih keterampilan sekaligus juga bisa membantu modal," tambahnya.
Mendag Zulkifli memberikan contoh UMKM sudah terbukti bisa sukses melalui Pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang digelar 19 Oktober hingga 23 Oktober 2022.
Pameran dagang yang merangkul pelaku UMKM tersebut sukses meraup
pesanan Rp 46 triliun.
"Dalam keadaan pandemi yang belum tuntas, ekonomi dunia melambat, tapi 5 hari kita dapat pesanan Rp 46 triliun," ujarnya.
Keberhasilan gelaran TEI ke-37 ini tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten.
"Karena kerja sama, para bupati mengirimkan unggulan-unggulan hasil UMKM daerahnya untuk ikut dan membantu membayar stand-nya. Kalau tidak, mungkin UMKM sulit berangkat," kata Zulkifli.
Kemudian para duta besar bekerja keras membawa buyer atau pembeli dari luar negeri,di mana Duta Besar RI untuk Malaysia membawa 200 lebih pembeli.