News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Minta Ritel Pasarkan Produk UMKM: Mereka Bisa Bikin Tak Bisa Jual

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya akan mengintensifkan pertemuan UMKM dengan pelaku ritel modern. Hal itu sebagai upaya membuat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat memasarkan produknya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya akan mengintensifkan pertemuan UMKM dengan pelaku ritel modern.

Hal itu sebagai upaya membuat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat memasarkan produknya.

"UMKM akan kita pertemukan dengan ritel modern, misalnya kemarin saya ke Wonosobo, Wonosobo itu segala rupa ada, hasil UMKM bagus-bagus mulai kopi, keripik, pakaian, dan seterusnya," ujarnya dalam acara Seminar Nasional Perbanas Institute, Rabu (2/11/2022).

Namun, jika ritel modern itu tidak diajak kerja sama, bisa-bisa untuk pengadaan kerupuk saja mereka harus mengambil jauh dari Jakarta.

Baca juga: Tips Sandiaga untuk Pelaku UMKM Indonesia Hadapi Tantangan Resesi Ekonomi

"Kalau keripik dari Jakarta itu tidak efektif, tidak efisien, mahal karena itu kita ajak ritel modern bertemu, menampung aspirasi UMKM dari daerah itu, jadi tidak usah lagi mengadakan dari tempat lain," kata
Zulkifli. 

Kementerian Perdagangan juga mengajak platform marketplace agar mendorong UMKM memperluas pasarnya tidak hanya menunggu pembeli. melakukan checkout.

"Problem utama UMKM itu pemasaran, bikin bisa jual tidak bisa, dan problem-nya lagi mereka kadang-kadang skill-nya kurang terampil," tutur Mendag.

"Berikutnya soal modal, nah ini mesti kita ajak perbankan, kita ajak agar bisa melatih keterampilan sekaligus juga bisa membantu modal," tambahnya.

Mendag Zulkifli memberikan contoh UMKM sudah terbukti bisa sukses melalui Pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang digelar 19 Oktober hingga 23 Oktober 2022.

Pameran dagang yang merangkul pelaku UMKM tersebut sukses meraup
pesanan Rp 46 triliun.

"Dalam keadaan pandemi yang belum tuntas, ekonomi dunia melambat, tapi 5 hari kita dapat pesanan Rp 46 triliun," ujarnya.

Keberhasilan gelaran TEI ke-37 ini tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten.

"Karena kerja sama, para bupati mengirimkan unggulan-unggulan hasil UMKM daerahnya untuk ikut dan membantu membayar stand-nya. Kalau tidak, mungkin UMKM sulit berangkat," kata Zulkifli.

Kemudian para duta besar bekerja keras membawa buyer atau pembeli dari luar negeri,di mana Duta Besar RI untuk Malaysia membawa 200 lebih pembeli.

"Banyak itu, lalu dari India membawa 180 buyer, dari Arab Saudi duta besarnya dan atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) membawa hampir juga 200 pembeli. Pendek kata, pembeli dari luar negeri datang hampir 40.000 sampai 50.000 orang ke pameran kita," tutur dia.

Selain itu, pengusaha-pengusaha besar turut membantu menyewa dengan harga yang mahal untuk stand ukuran besar, dan juga akhirnya dana promosi dan lainnya cukup.

Baca juga: Pelaku UMKM Diberikan Pendampingan Manajerial untuk Peningkatan Daya Saing

"Sementara yang kecil-kecil kuliner kita kasih gratis, jadi seluruh pihak membantu kerja sama itu. Marketplace dan digital platform juga membantu, sekalian bareng-bareng karena dia juga perlu promosi mendapatkan manfaat," pungkas Zulkifli.

Perubahan Sistem

Ekonom Senior Drajad Wibowo mengatakan perbankan Indonesia selama ini sangat terpaku dengan administrative oriented dengan mengadopsi laporan keberlanjutan (sustainability report) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Drajad menilai hal ini tidak saja cukup tanpa memetakan pasar atau market oriented.

"Karena untuk apa mau bikin sertifikat apapun kalau nggak diakui dan nggak dikenal pasar tidak akan laku," urainya.

Dia mencontohkan logo halal bila tidak disertakan bisa jadi barang atau produk tersebut tidak laku.

Baca juga: Perry Warjiyo: Perlunya Kolaborasi Banyak Pihak Untuk Penguatan Ekosistem Global Halal

"Jadi harus ubah sistemnya kita harus market oriented masuk ke instrumen pasar, pembiayaan, kredit hijau, investasi portofolio," tambahnya.

Orientasi terhadap pasar juga berlaku untuk mendukung bisnis UMKM agar naik kelas. (Tribun Network/nas/yat)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini