TRIBUNNEWS.COM - Tidak seperti restoran pada umumnya, Karen's Diner memberikan pelayanan yang berbeda dari yang lain.

Jika kebanyakan restoran akan memperlakukan pelanggan bak raja dan ratu, Karen's Diner justru akan memarahi, berbicara kasar, dan memaki para pengunjungnya.

Karen's Diner telah memiliki sejumlah restoran di Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dan sebentar lagi, Karen's Diner juga akan membuka gerainya di Jakarta.

Pengunjung dapat menikmati makanan enak, kesenangan, dan pengalaman bersantap yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Mengutip Euro News, ide konsep restoran ini didasarkan pada ungkapan ‘you’re such a Karen', istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mengeluh tentang segala hal.

Baca juga: Istilah Food Plating Ternyata Penting bagi Pelaku UMKM Rumah Makan dan Restoran

"Ini adalah salah satu konsep yang membuat Anda berpikir 'ini mungkin berhasil, ini mungkin tidak' dan ini mengejutkan kami karena orang tampaknya suka dilecehkan," kata Mitch Ransley, manajer umum Karen's Diner Sydney.

Menurut Ransley, kurangnya formalitas juga menyegarkan bagi pelanggan.

“Banyak restoran Sydney sangat mewah. Anda berdandan, Anda mengucapkan 'tolong' dan 'terima kasih'. (namun) ketika datang ke sini cukup menyegarkan. Anda benar-benar bisa menjadi diri sendiri atau menjadi versi jahat dari diri Anda sendiri,” tambah Ransley.

Tapi Karen's Diner memiliki aturan dasar yakni, staf tidak boleh mengejek penyandang disabilitas, membuat komentar rasis atau seksis.

Bagaimana awal mula Karen's Diner dibuka?

Restoran ini awalnya dibuka sebagai pop-up tiga bulan pada Oktober 2021, tetapi keunikan Karen menyebar dengan cepat.

Dikutip dari Eatthis, pada awalnya, pencipta restoran yakni Aden Levin dan James Farrell berencana untuk menjadikan Karen's Diner sebagai restoran pop-up sementara.

Tetapi restoran ini dengan cepat memiliki popularitas yang meroket.