News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Raksasa Teknologi China Tencent Holdings Diterpa Badai PHK, Karyawan Diberitahu Pekan Kemarin

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tencent Holdings. Raksasa teknologi China Tencent Holdings telah memulai babak baru Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang ditargetkan pada bisnis streaming video, game, dan cloud, menurut empat sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, SHENZHEN - Raksasa teknologi China Tencent Holdings telah memulai babak baru Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang ditargetkan pada bisnis streaming video, game, dan cloud, menurut empat sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sumber tersebut mengatakan PHK akan mempengaruhi tiga dari enam bisnis Tencent, yang terdiri dari platform video dan berita, departemen hiburan interaktif yang berfokus pada game (IEG) dan grup industri komputasi awan (CSIG).

Dua sumber lainnya mengatakan, beberapa staf di IEG telah diberitahu minggu lalu bahwa mereka akan diberhentikan. Sementara itu, Tencent menolak mengomentari kabar PHK ini.

Baca juga: Badai PHK Benar-benar Terjadi, Amazon Pecat 10.000 Karyawan Pekan Ini

Melansir dari Reuters, sektor teknologi China terus merasakan efek dari tindakan keras peraturan dan hambatan dari kebijakan nol-Covid-19 yang telah memperlambat ekonomi.

Tencent telah memangkas pekerjanya pada awal tahun ini, bersama raksasa teknologi China Alibaba Group dan perusahaan teknologi yang lebih kecil seperti Xiaohongshu.

Pada Agustus, Tencent mengungkapkan jumlah karyawannya turun menjadi 110.715 pekerja pada akhir Juni dari 116.213 pekerja pada Maret.

Data Refinitiv mengungkapkan analis memperkirakan raksasa teknologi itu akan melaporkan pendapatan yang datar atau mengalami kontraksi kecil pada Rabu (16/11/2022), ketika menerbitkan data pendapatan kuartal ketiga tahun ini.

Manajemen Tencent mengatakan mereka fokus pada pemotongan biaya dan telah menutup bisnis non-inti di area tertentu, termasuk pendidikan online, e-commerce, dan streaming langsung game.

Perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini mengincar ekspansi global untuk mengimbangi pertumbuhan yang melambat di China. Pada bulan lalu, Tencent mengatur ulang strategi merger dan akuisisi (M&A) untuk lebih fokus membeli saham mayoritas terutama di perusahaan game luar negeri.

Beberapa perusahaan teknologi AS, termasuk induk Facebook Meta Platforms, Intel Corp, dan Twitter telah memberhentikan ribuan pekerja dalam beberapa minggu terakhir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini