Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Para pemimpin dunia telah tiba di Thailand hari ini, Kamis (17/11/2022), untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di tengah ketegangan geopolitik atas perang di Ukraina.
Forum APEC, yang dimulai pada Jumat (18/11/2022), secara resmi diadakan untuk mempromosikan integrasi ekonomi regional namun pertemuan kali ini diperkirakan akan didominasi oleh pembicaraan mengenai dampak perang Rusia-Ukraina.
Melansir dari Al Jazeera, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese termasuk pemimpin yang menghadiri pertemuan itu.
Baca juga: Presiden Jokowi Tiba di Bangkok untuk Hadiri KTT APEC
Pertemuan bilateral antara Xi dan Kishida, yang hubungannya tegang karena masalah sejarah dan keamanan, adalah salah satu dari sejumlah pertemuan penting yang terjadi di sela-sela forum APEC.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga telah mengonfirmasi bahwa keduanya akan mengadakan pertemuan tatap muka dengan Xi Jinping.
Sementara Presiden AS Joe Biden tidak dapat hadir dalam forum tersebut karena harus menghadiri pernikahan cucunya, dan akan diwakili oleh Wakil Presiden Kamala Harris.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang melewatkan pertemuan G20 pekan ini di Bali, juga tidak dapat berpartisipasi dan akan diwakili oleh Deputi Pertama Perdana Menteri Andrei Belousov.
Forum APEC yang akan diadakan dua hari itu digelar sehari setelah negara-negara G20 dengan suara bulat mengadopsi pernyataan yang mengatakan sebagian besar anggota mengutuk perang di Ukraina, sementara beberapa negara mengakui telah memandang konflik secara berbeda.
Perpecahan lebih lanjut terlihat di KTT G20 ketika Xi Jinping terekam dalam sebuah video sedang menegur Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau atas dugaan kebocoran percakapan pribadi mereka.
Thailand, seperti tuan rumah KTT G20 Indonesia, telah berusaha memperkecil perpecahan di antara 21 anggota APEC, dan menekankan potensi kerja sama untuk kepentingan bersama.
Baca juga: APEC Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Akibat Melonjaknya Inflasi dan Perang di Ukraina
Dalam acara pra-KTT, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, mengatakan pertemuan itu akan fokus pada narasi perdagangan dan investasi baru dan kebutuhan untuk menghubungkan kembali rantai pasokan dan perjalanan, serta keberlanjutan global.
Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai pada hari ini juga menyatakan keprihatinan mengenai meningkatnya mentalitas yang menembus dalam setiap percakapan dan tindakan serta membuat kompromi apa pun tampak mustahil terjadi.
“Itulah mengapa APEC tahun ini harus mengatasi tantangan-tantangan ini dan menyampaikan harapan kepada dunia pada umumnya bahwa, secara kolaboratif, ada ruang bagi kita untuk menang dan makmur,” kata Don dalam pertemuan menteri luar negeri dan perdagangan.