News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

GoTo PHK 1.300 Karyawan, Berikut Perjalanan Ekspansi Raksasa Teknologi Indonesia ke Luar Negeri

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GoTo melakukan PHK terhadap 1.300 karyawan. Pada Agustus, GoTo melaporkan kerugian penyesuaian kuartal kedua sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi melebar menjadi Rp 4,14 triliun dari kerugian proforma sebesar Rp 3,9 triliun setahun sebelumnya.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raksasa teknologi Indonesia PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengumumkan akan merumahkan 1.300 karyawan atau sekitar 12 persen dari tenaga kerjanya.

Pemangkasan karyawan oleh GoTo itu dilakukan ketika perusahaan berupaya mengurangi biaya dan meredakan kekhawatiran investor atas kerugian yang meningkat.

"Tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi tantangan ke depan," kata perusahaan teknologi ini dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: PHK 1.300 Karyawan, Siang Ini Saham GOTO Melonjak 5 Persen Hingga Jadi Top Gainers LQ45

Melansir dari Bloomberg, perusahaan ride-hailing, e-commerce, dan fintech ini akan segera memberi tahu karyawan yang terkena dampak pemangkasan tersebut.

GoTo bergabung dengan perusahaan teknologi lainnya seperti Apple Inc hingga Meta Platforms Inc dalam memangkas tenaga kerjanya atau memperlambat perekrutan karyawan karena perusahaan bersiap menghadapi masa-masa sulit di masa depan.

Dibentuk melalui kesepakatan merger dua perusahaan teknologi Indonesia, penyedia transportasi online Gojek dan perusahaan e-commerce Tokopedia, GoTo mulai go public pada awal tahun ini dalam salah satu penawaran umum perdana (IPO) terbesar tahun ini dan sahamnya telah merosot hampir 40 persen sejak saat itu.

Pemangkasan tenaga kerja di GoTo menggarisbawahi upaya perusahaan untuk memangkas biaya operasional karena raksasa teknologi ini bersiap mengungkapkan hasil kuartalan pada 21 November.

Pada Agustus, GoTo melaporkan kerugian penyesuaian kuartal kedua sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi melebar menjadi Rp 4,14 triliun dari kerugian proforma sebesar Rp 3,9 triliun setahun sebelumnya.

Perusahaan mengatakan itu harus mempercepat kemajuannya menuju menjadi bisnis yang benar-benar berkelanjutan dan mandiri secara finansial, berpusat pada penawaran intinya atas permintaan, layanan e-commerce dan teknologi keuangan.

Baca juga: 1.300 Karyawan GoTo Kena PHK, Manajemen Pastikan Beri Kompensasi

Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini juga beroperasi di Singapura dan Vietnam. Gojek tercatat telah berekspansi ke luar negeri sejak 2018.

Berikut perjalanan ekspansi raksasa teknologi Tanah Air yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022:

1. Ekspansi Gojek ke Vietnam: Agustus 2018

Gojek mulai berekspansi ke Vietnam pada awal Agustus 2018 dengan merek Go-Viet. Debutnya dilakukan di kota Ho Chi Minh.

Melansir dari Tribunnews, kurang lebih enam minggu setelahnya, Go-Viet mengembangkan sayap ke kota terbesar kedua sekaligus ibukota Vietnam, Hanoi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini