Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan laba bersih mencapai 311 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 4,8 triliun (kurs Rp 15.700).
Direktur Utama PT PGN M Haryo Yunianto mengatakan, pencapaian laba bersih tersebut meningkat 8 persen dibanding periode sama tahun lalu.
"Manajemen PGN sampai dengan kuartal III 2022 dapat menjalankan kegiatan operasi dengan baik. Harapannya ke depan kami juga mampu dan selalu bersama-sama menjalankan kegiatan operasional PGN dalam layanan kami kepada seluruh stakeholder di Indonesia," ujarnya dalam acara public expose, Senin (28/11/2022).
Baca juga: Awal Juli 2022, IHSG Naik 0,9 Persen ke 6.917, PGAS Jadi Top Gainer
Adapun sampai saat ini, captive market atau pangsa pasar niaga gas PGN telah mencapai 92 persen, ditopang oleh jaringan pipa sepanjang 11.500 kilometer dengan kehandalan jaringan 100 persen.
Haryo mengungkapkan, jumlah pelanggan saat ini sebanyak 2.517 industri dan komersial, 1.914 pelanggan kecil, dan 765.756 rumah tangga.
"Kemudian sampai saat ini, perseroan mampu menjaga pangsa pasar sebesar 92 persen dan layani 765 ribu pelanggan rumah tangga," katanya.
Sementara terkait Environment, Social, Governance (ESG), PGN merupakan salah satu emiten dengan kinerja ESG yang baik, di mana indikatornya masuk dalam Index ESG Leader di Bursa Efek Indonesia dengan skor rating dari Sustainalytic pada tahun ini yaitu 28,1.
Baca juga: Punya Fundamental Kuat, Analis Sebut Saham PGAS Berpeluang Masuk Indeks MSCI
Ke depannya, lanjut Haryo, PGN akan terus berupaya mencari peluang bisnis baru, dengan menjajaki pasar global dalam rantai bisnis LNG.
"Berbagai MoU (penandatanganan nota kesepahaman) telah disepakati dengan beberapa pelaku bisnis global. Diharapkan akan meningkat menjadi partnership dalam skema bisnis yang dapat memberikan value added bagi para pihak di masa mendatang," pungkasnya.