Hal tersebut dikarenakan lokasi stasiun kereta berada di Tegalluar yang masuk di wilayah Kabupaten Bandung, dan Stasiun Padalarang yang merupakan wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Sementara, untuk menuju pusat Kota Bandung dari kedua titik tersebut, setidaknya membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 45 menit.
Namun, jika jalanan menuju Kota Bandung macet, tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Bisa saja sampai 2 jam.
"Ini stasiun nya tidak sampai ke Kota Bandung, cuma sampai Padalarang. Masyarakat pastinya harus naik transportasi lagi untuk menuju ke Kota Bandung. Dan ini kalau jalanannya macet, estimasi waktunya juga semakin lama (dibandingkan KA Argo Parahyangan)," papar Agus.
Baca juga: Presiden Jokowi: Progres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 88,8 Persen, Beroperasi Juni 2023
Ia juga membeberkan, pembangunan mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, baru akan balik modal hingga puluhan tahun mendatang.
Hal ini dikarenakan biaya investasinya kerap membengkak.
"Proyek ini akan balik modal di puluhan tahun yang akan datang. Ini karena investasinya membengkak terus. Makanya sampai didanai utang dari China," ujarnya.
Jokowi: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi Juni 2023
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (13/10/2022).
Menurut Jokowi, progres proyek KCJB hingga saat ini telah mencapai 88,8 persen, dan diharapkan adanya kereta cepat dapat meningkatkan mobilitas, daya saing, hingga munculnya pertumbuhan ekonomi baru.
"Saya tadi mendapatkan keterangan bahwa progressnya sudah mencapai 88,8 persen secara keseluruhan dan kita harapkan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini, mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat. Kemudian daya saing kita juga akan makin kuat, kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian di Kabupaten Bandung juga terjadi," ujar Presiden di Stasiun Tegal Luar, Kawasan Infrastruktur PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Kabupaten Bandung.
Baca juga: Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Dibanderol Rp 250 Ribu-Rp 350 Ribu, Murah Apa Mahal?
Presiden juga berharap proyek KCJB yang merupakan kereta cepat pertama di ASEAN tersebut dapat meningkatkan konektivitas antarnegara di ASEAN.
Jokowi mengatakan, rencana tersebut sudah masuk ke dalam rencana besar ASEAN dalam rangka meningkatkan daya saing di kawasan.
"Itu sudah menjadi gagasan besar di ASEAN agar konektivitas antarnegara ASEAN ini tersambungkan secepat-cepatnya dalam rangka daya saing ASEAN," ungkapnya.