Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Bukan Presiden Vladimir Putin jka tidak pandai bersiasat menghadapi berbagai hantaman embargo ekonomi oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan sekutunya.
Terbaru, Vladimir Putin menyatakan akan lebih banyak lagi gas Rusia yang akan dialihkan pasokannya ke negara-negara Asia..
Pasokan gas alam Rusia ke kawasan timur akan terus tumbuh dan diprediksi mencapai hampir 90 miliar meter kubik pada akhir dekade ini.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan Dewan Pembangunan Strategis dan Proyek Nasional pada Kamis kemarin.
Dikutip dari Russia Today, Jumat (16/12/2022), ia mengatakan pengembangan infrastruktur pelabuhan dan pipa ke selatan serta timur akan menjadi langkah penting untuk mengurangi dampak sanksi Barat dan 'tindakan bermusuhan' lainnya terhadap Rusia.
"Implementasi proyek-proyek seperti Lapangan Kovyktinskoe, Kekuatan Siberia 2, dan rute Timur Jauh akan memungkinkan peningkatan pasokan gas ke timur menjadi 48 miliar meter kubik pada awal 2025 dan menjadi 88 miliar pada 2030," tegas Putin.
Ia menambahkan bahwa ini sebenarnya akan berjumlah lebih dari 60 persen pasokan gas ke Barat pada 2021.
Baca juga: Turki Inginkan Diskon Besar Lebih dari 25 Persen untuk Gas Rusia
Menurutnya, proyek gas alam cair (LNG) baru di Wilayah Yamal Rusia akan memungkinkan peningkatan produksi LNG hingga 70 miliar meter kubik, yang juga memungkinkan diversifikasi tujuan ekspor.