Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KENTUCKY - Di antara belanjaan, hadiah dan rencana lainnya, atribut Natal bisa menjadi lebih mahal bagi para keluarga yang merayakannya pada musim liburan ini.
"Dalam 40 tahun terakhir, inflasi belum setinggi saat ini. Ya, sudah biasa melihat harga naik setiap tahun tapi tentu saja tidak sebanyak ini," kata Penasihat Keuangan Brad Gaines.
Sementara menurut Steve McClain dari Kentucky Retail Federation, inflasi telah menjadi perhatian banyak orang.
Ia mengatakan tren menunjukkan telah terjadi peningkatan tahun ini dalam program 'beli sekarang, bayar nanti' atau buy now pay later secara nasional.
Untuk beberapa kelompok yang mencoba menyebarkan keceriaan pada momen Natal, tahun ini mereka menghadap tekanan keuangan.
Baca juga: Biaya Natal di Amerika Naik, Beberapa Pohon Dijual Seharga Lebih dari 100 Dolar AS
Dikutip dari laman www.wdrb.com, Sabtu (17/12/2022), Community Connections Group (CCG) di Louisville di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat (AS), bekerja untuk memberikan hadiah kepada 100 anak, namun saat ini hanya terkumpul kurang dari 6.000 dolar AS dari target 20.000 dolar AS.
"Ketika anda memikirkan 100 anak yang kami coba untuk berikan hadiah, 150 dolar AS tidak seperti dulu," kata Pendiri CCG James Linton.
Organisasi tersebut telah melayani masyarakat melalui program Natal ini selama bertahun-tahun dan Linton mengatakan bahwa ia meyakini sumbangan turun tahun ini karena ada begitu banyak orang yang menghadapi kenaikan harga.
"Jika anda berpenghasilan tetap atau keluarga berpenghasilan rendah, saya tidak melihat bagaimana anda akan menyumbangkannya. Jika anda memiliki lebih dari satu atau dua anak, kebanyakan orang sedang berjuang saat ini," tegas Linton.
CCG juga menyediakan kotak makanan untuk keluarga dan Linton menyatakan bahwa harga makanan 'melampaui batas'.
"Tahun ini jauh berbeda dari tahun-tahun kebanyakan karena biaya Natal," jelas Linton.
Menurut laporan tren belanja bahan makanan liburan dari National Retail Federation, mayoritas pembeli mengatakan bahwa mereka sangat khawatir dengan inflasi.
"Salah satu hal yang kami pahami adalah dolar hari ini hanya mampu membeli barang senilai sekitar 92 sen, jadi itu tidak akan memenuhi sebanyak yang anda inginkan," jelas Gaines.
Ia memperkirakan harga tidak akan turun dalam waktu dekat.
"Ketika suku bunga naik seperti ini dan inflasi berjalan seperti ini, butuh beberapa saat bagi ekonomi untuk menjadi cukup keras agar kembali turun dan saya khawatir kita melihat kemungkinan inflasi satu setengah hingga dua tahun sebelum harga mulai turun," papar Gaines.
Menurut Asosiasi Pohon Natal Nasional AS, harga pohon hidup rata-rata 69,50 dolar AS pada 2021 dan para ahli mengatakan pada Kamis lalu Kamis bahwa mereka memperkirakan harga akan mengungkapkan kenaikan ketika data diselesaikan untuk penjualan tahun 2022.