News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gambaran Analis Soal Prospek Saham BTN Jelang Pelaksanaan Penerbitan Saham Baru

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.Pergerakan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mulai mengalami peningkatan menjelang cum date rights issue BTN yakni pada 22 Desember 2022. Pada penutupan perdagangan kemarin, saham BBTN menguat 1,10% ke level 1.380, dan pada pagi ini sekitar pukul 09.58 WIB naik ke posisi Rp1.385 per saham.

“Artinya ini kesempatan bagi investor mendapatkan saham BTN dengan harga lebih rendah dibandingkan pemegang saham lama BTN,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Cheryl, valuasi saham induk BBTN juga masih lebih murah dengan bank lainnya. Saat ini harga saham BBTN diperdagangkan pada 0,67x PBV, jauh lebih rendah dari bank-bank pelat merah lainnya.

Bila kembali ke 1x PBV, menurut Cheryl itu akan mencerminkan kenaikan saham BBTN sekitar 49% dibandingkan harga akhir pekan lalu.

Secara fundamental, kinerja BBTN juga diprediksi tumbuh solid pada tahun depan yang didukung oleh permodalan yang kuat dan likuiditas yang melimpah, termasuk dana murah. Sejumlah sekuritas memberikan prediksi positif untuk kinerja BTN pada tahun depan, pasca rights issue.

Salah satunya merupakan riset Kiwoom Sekuritas Indonesia yang menyatakan aksi korporasi rights issue yang akan dilakukan oleh BBTN akan menopang kinerja pada tahun depan. “Kami melihat ini bisa meningkatkan capital adequacy ratio (CAR) BBTN,” tulis analis Kiwoom dalam risetnya.

Baca juga: Bisnis Pembiayaan Rumah Diprediksi Tumbuh Positif, BTN Bidik 5,8 Juta Milenial

Kiwoom juga menyoroti perbaikan struktur dana BBTN yang berdampak pada penurunan biaya dana. Hingga akhir September 2022, BBTN menghimpun dana tabungan dan giro (current account saving account/CASA) sebesar Rp 143,59 triliun, naik 18,7% dibandingkan setahun sebelumnya.

Hal ini mendorong komposisi CASA di antara DPK dan wholesale funding naik menjadi 40,68%, sementara setahun sebelumnya di 36,3%. Sebaliknya porsi deposito turun menjadi 47,35% dari setahun sebelumnya 51,16%. Begitu pula wholesale funding turun menjadi 11,37% dari sebelumnya 12,49%.

Pendanaan dari CASA diperkirakan akan terus bertambah sehingga BBTN bisa menekan biaya dana dan meningkatkan NIM.

Kiwoom memproyeksikan laba bersih BBTN tahun ini akan mencapai Rp 3 triliun dan pada 2023 akan menembus Rp 3,5 triliun. Dengan optimisme itu, Kiwoom memberikan rekomendasi overweight saham bank ini dengan target harga Rp 2.030.

Kiwoom memprediksi PER BBTN akan naik menjadi 8,9x dan PBV naik menjadi 1x di tahun 2023. Selain itu, Kiwoom memprediksi dividend yield BBTN akan berada di 2,8% untuk kinerja 2022 dan 3,4% di 2023.

Seperti diketahui, BTN akan menggelar rights issue dengan melepas 3,44 miliar saham baru atau setara 24,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan Rp 1.200 maka BTN berpeluang meraih tambahan modal Rp 4,13 triliun.

Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali akan menyuntikkan penyertaan modal negara (PMN) Rp 2,48 triliun.

Adapun jadwal pelaksanaan rights issue BBTN adalah sebagai berikut.

- Cum-right di pasar reguler & negosiasi: 22 Desember 2022
- Cum-right di pasar tunai: 26 Desember 2022
- Recording date: 26 Desember 2022
- Masa Pelaksanaan HMETD: 28 Desember 2022 - 5 Januari 2023
- Masa Perdagangan HMETD: 28 Desember 2022 - 5 Januari 2023

(Dina Mirayanti Hutauruk/Kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini