Di bawah kepemimpinan Low Tuck Kwong, Bayan Group bertransformasi menjadi perusahaan tambang batubara terintegrasi vertikal yang sukses, dikutip dari situs resmi Bayan Resources.
Saat ini, Bayan Group memiliki beberapa infrastruktur batubara terdepan di Indonesia dengan kepemilikan atas Balikpapan Coal Terminal, Dermaga Perkasa dan Wahana, serta dua Floating Transfer Barge (KFT).
Fasilitas-fasilitas ini mencakup kemampuan untuk membongkar batubara, menimbun batubara, dan memuat kapal pada kecepatan antara 3.000-8.000 ton per jam.
Beberapa fasilitas ini juga dapat mencampur batubara dari berbagai tempat penimbunan (stockpile) dan kualitas.
Ia resmi mengubah kewarganegaraannya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tahun 1992.
Baca juga: Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya RI, Berikut Daftar 10 Besar Orang Paling Tajir Se-Indonesia
Kesuksesannya sebagai pengusaha saat ini membuat Low Tuck Kwong dikenal sebagai Raja Batu Bara.
Selain di Indonesia, ia juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy yang sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources.
Ia juga diketahui memiliki keterkaitan dengan The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Elekctric.
Low Tuck Kwong merupakan pencinta binatang.
Ia memiliki kebun binatang di Kalimantan yang berisikan puluhan hewan, termasuk siamang, beruang madu, burung merak, hingga orangutan.
Tak hanya itu, ia juga merehabilitasi orangutan untuk dikembalikan ke alam liar.
Pada Oktober 2019, Low Tuck Kwong mendonasikan 7 juta dolar AS (Rp109,3 miliar) kepada Dana Lestari ITB.
Harga Saham Perusahaannya Juga Meroket
Naiknya jumlah kekayaan Low Tuck Kwong juga diiringi dengan kenaikan saham PT Bayan Resources.