"Kami melakukan upaya Implementasi sistem pemeliharaan dengan efisien, sehingga mencapai angka reliability dan availability diatas 99 persen," katanya.
Muhammad Arifin General Manager Zona 11 menambahkan, PHE WMO menghadapi sejumlah tantangan dalam proses produksi minyak. Kendala pertama adalah tertundanya reaktivasi dua sumur ESP di PHE-30.
Kendala lainnya adalah tertundanya rencana onstream Work Over sumur ESP PHE-40A1R, “Keduanya mundur beberapa bulan, karena masalah teknis saat pelaksanaan, seharusnya bulan Mei menjadi Agustus 2022,” ungkapnya.
Menghadapi kendala tersebut, beberapa inisiatif pun diambil dengan mengoptimasi Lifting di sumur PHE-12A1, upaya lowering PHE-38A4, kegiatan well service dengan penggantian pompa ESP pada sumur PHE-40A3R, alternative power generation di PHE 30 serta beberapa kegiatan reaktivasi sumur. Upaya tersebut dapat menahan laju decline rate di PHE WMO.
Pencapaian PHE WMO di tahun 2022 tidak hanya di sisi Produksi. Pencapaian pada aspek keselamatan kerja berupa nihil kecelakaan dengan Total Recordable Injury Rate (TRIR) yang mampu bertahan di angka 0. selama 2.1 juta manhours hingga akhir November 2022.
Saat ini PHE WMO telah mencatatkan 34.4 Juta manhous atau lebih dari 9 tahun tanpa kecelakaan dengan kehilangan jam kerja.