Sedangkan Roger menyarankan agar investor mencermati LQ45 dan KOMPAS100 sembari memperhatikan rambu-rambu indikator ekonomi dan perkembangan tahun politik. Saham pilihannya adalah BMRI, BBNI, serta PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Sementara itu, Pengamat Pasar Modal William Hartanto melihat sektor energi masih berpotensi mempertahankan dominasi di tahun 2023. Hanya saja, dengan lonjakan yang telah terjadi dari tahun 2021, akan rawan terjadi profit taking.
Mengenai rotasi sektor, William menilai masih perlu waktu untuk melihat arah pasar ke depan. Termasuk soal sentimen pasar menjelang Pemilu. "Ketika satu sektor jenuh, maka akan ada sektor baru yang manggung. Tapi rotasinya kemana, itu belum terlihat," ungkapnya.
Yang pasti, William melihat ada sejumlah saham prospektif untuk dikoleksi. Meliputi BBNI, AKRA, MIKA, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Selanjutnya, investor masih bisa hold saham MAPI, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Sedangkan Nico memberikan rekomendasi buy saham BMRI, ADRO, INDF, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Berikut area support dan resistance yang bisa dicermati untuk saham-saham blue chip tersebut:
BBCA: resistance Rp 8.725, support Rp 8.500
BBRI: resistance Rp 5.000, support Rp 4.800
BMRI: resistance Rp 10.125, support Rp 9.850
ADRO: resistance Rp 3.890, support: Rp 3.740
PGAS: resistance Rp 1.835, support: Rp 1.750
INDF: resistance Rp 7.000, support Rp 6.675.
Prediksi Hari Ini
Pada akhir perdagangan di tahun 2022, Jumat (30/12), IHSG ditutup melemah sebesar 0,14% atau 9,46 poin di level 6.850,62. Untuk hari ini, IHSG diprediksi bergerak bervariasi dalam kisaran 6.822–6.891.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani memaparkan, sentimen penggerak IHSG dari dividen BUMN yang diterima negara.
Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan menyebut realisasi dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada periode hingga Desember 2022 tercatat mencapai Rp 40,59 triliun. Jumlah tersebut melebihi target sebesar Rp 36,4 triliun.
"Sementara itu, Bank Indonesia memprediksi inflasi sepanjang tahun 2022 diperkirakan berada pada level di bawah 6% YoY," ungkap Christy dalam riset, Senin (2/1).
Dari mancanegara, Goldman Sachs memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global berpotensi melambat di tahun 2023 dengan tingkat pertumbuhan ekonomi global hanya sebesar 1,8% YoY. Proyeksi tersebut lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2022 sebesar 2,9% YoY.
Sementara itu, China melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 120 triliun yuan sepanjang tahun 2022, pencapaian tersebut mempertahankan posisi China sebagai negara dengan PDB terbesar peringkat 2 di dunia.
Saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas hari ini:
1. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)
Rekomendasi: Buy Rp 1.055
Target harga: Rp 1.090
Stop loss: Rp 1.010
Morning star candle, dengan volume meningkat signifikan, stochastic up dan MACD bearish terbatas.
Kinerja BFIN sepanjang kuartal ketiga 2022 mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 63,3% YoY, menjadi Rp 1,3 triliun. Diproyeksikan semakin kuat ke depan berkat strategi bisnis yang berbasis teknologi (digitalisasi). Selain itu, BFIN memiliki ekosistem digital yang kuat Bersama ARTO dan berpotensi untuk memimpin bisnis pembiayaan digital sektor otomotif.
2. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
Rekomendasi: Buy Rp 1.045
Target harga: Rp 1.080
Stop loss: Rp 1.015
Breakout resistance level 1.000 dengan konfirmasi volume yang naik signifikan dan stochastic cross up, MACD bar histogram dalam momentum positif.
RAJA memenangkan Lelang Penawaran Langsung Tahun 2022 untuk wilayah kerja Jabung Tengah. RAJA juga berpartisipasi untuk pipa minyak bumi koridor Balam-Bangka Dumai dengan kontribusi sebesar US$75 juta dan pengaliran penuh yang akan terealisasi pada kuartal pertama 2023. RAJA juga berpotensi mendapat 25% dari total pendapatan tersebut atau sekitar US$ 7,5 juta.
3. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
Rekomendasi: Buy Rp 107
Target harga: Rp 110
Stop loss: Rp 105
Bergerak sideways, ditutup di atas MA 5 harinya, volume menguat dan stochastic bergerak di area netral dengan MACD bar histogram bearish terbatas.
PSAB meningkatkan cadangan emas yang tumbuh signifikan yaitu 613% dari 493 koz Au pada tahun 2011 menjadi 3.023 koz Au pada 2022. Adapun tahun 2023 mendatang, PSAB berpotensi memiliki kinerja yang solid didukung oleh sumber daya dan cadangan yang meningkat signifikan. Selain itu, permintaan emas cenderung meningkat pada 2023 sebagai aset yang dianggap safe haven. (KONTAN)