TRIBUNNEWS.COM -- Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Umum (JBU) alias produk BBM non subsidi keluaran Pertamina yang baru telah ditetapkan.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati pada Selasa (3/1/2023) memastikan, penetapan harga JBU terbaru dilakukan sesuai dengan keputusan menteri yang berlaku.
“Harga mulai berlaku jam 2 siang (pukul 14.00 WIB),” tutur Nicke dikutip dari Kontan.co.id.
Baca juga: Harga BBM Pertamina Hari Ini, Rabu 4 Januari 2023: Pertamax Turun Jadi Rp 12.800
PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis BBM Umum (JBU) yang terdiri dari jenis Pertamax atau BBM dengan RON 92, kemudian Petamax Turbo atau dengan kadar RON 95, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penurunan harga BBM dilakukan Pertamina, mengingat harga minyak mentah dan produk minyak dunia mengalami penurunan.
“Penyesuaian harga BBM non-subsidi Pertamina hari ini terjadi karena penurunan harga minyak mentah dan produk minyak dunia,” kata Erick Thohir mengutip Instagram @ErickThohir, Rabu (4/1/2023).
Adapun penyesuaian harga BBM yang dilakukan Pertamina adalah dengan menurunkan harga Pertamax menjadi Rp 12.800 per liter dari sebelumnya Rp 13.900 per liter.
Kemudian Pertamax Turbo menjadi Rp 14.050 per liter dari sebelumnya Rp 15.200 per liter, Dexlite menjadi Rp 16.150 per liter dari sebelumnya Rp 18.300 per liter, serta Pertamina Dex menjadi Rp 16.750 per liter dari sebelumnya Rp 18.800 per liter.
Sementara untuk harga Solar dan Pertalie tidak mengalami penyesuaian harga. Artinya, harga Pertalite tetap Rp 10.000 per liter dan Biosolar Rp 6.800 per liter di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Turun! Harga BBM Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex per Selasa 3 januari 2023
“Dengan penyesuaian ini, harga BBM Pertamina paling kompetitif, dan Pertamina tetap menjamin pasokan BBM ke seluruh tanah air satu harga. Namun, pemerintah akan tetap memberikan subsidi untuk Pertalite dan Solar untuk meringankan beban masyarakat,” lanjut Erick.
Erick juga mengungkapkan rencana untuk mengumumkan perubahan harga BBM non-subsidi setiap minggunya. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendorong transparansi Pertamina kepada masyarakat.
“Kami juga akan mengkaji setiap minggu harga BBM non-subsidi yang fluktuatif, mengikuti tren dan mekanisme pasar. Harga minyak dunia turun ke 79 dollar AS per barrel, dan kita harus sinkronisasi perubahan harga,” lanjut dia.
Erick Thohir mengatakan, Pemerintah ingin membntu masyarakat Indonesia, yang merupakan salah satu negara yang mampu menekan inflasi.
Ia juga mendorong agar tahun 2023, dengan gotong royong ini bisa mengantisipasi potensi resesi.