Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPD Sumut) menyatakan optimisme menjelang penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
"Tentunya kami berangkat dari kondisi yang ada sekarang. Kinerja keuangan Bank Sumut tahun ini menunjukkan angka yang cukup menggembirakan," kata Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto dalam konferensi pers virtual, Senin (9/1/2023).
Hadi mengatakan Bank Sumut berhasil memperoleh laba sebesar Rp 706 miliar. Asetnya tumbuh Rp 41 triliun dan kreditnya turut memiliki pertumbuhan signfikan.
Hal itu yang membuat pihaknya lebih semangat dalam menambah modal bagi Bank Sumut.
Baca juga: Incar Rp 1,49 Triliun, Bank Sumut Pasang Harga IPO Rp 350 hingga Rp 510 Per Saham
"Nah, ini kan menambah semangat ya menambah modal bagi Bank Sumut. Kami melihat ada potensi di pasar yang selama ini belum digarap lagi oleh Bank Sumut," ujar Hadi.
Apabila dapat memperoleh dana dalam bentuk modal dari masyarakat, ia menyebut pihaknya akan menggunakan sebagai ekspansi kredit.
"Lalu, untuk memperbaiki infrastruktur teknologi kami dan mengembangkan kemampuan digitalisasi Bank Sumut. Kalau sudah tercapai, kami optimis berkembang di atas angka sebelum kami melakukan IPO," katanya.
Dikatakan Hadi, IPO ini dapat meningkatkan ekonomi Sumatera Utara dan membuat Bank Sumut lebih mandiri.
Dalam artian, mereka bisa mengurangi ketergantungan terhadap sumber-sumber dana yang berasal dari Pemerintah.
"Itu salah satu langkah yang kami lakukan dengan cara mungkin melakukan restrukturisasi dan reorganisasi," ujarnya.
Ia meyakini usai Bank Sumut IPO, akan lebih banyak pihak yang mengawasi mereka.
"Kalau selama ini yang mengawasi kami hanya Pemerintah Daerah. Nantinya, [akan diawasi] para investor," kata Hadi.
"Kalau selama ini kami cuma bisa berjanji, setelah IPO kami harus membuktikannya," ujarnya melanjutkan.