“Sering dengan kenaikan suku bunga BI Rate yang sudah 200 bps. OK bank pada November 2022 ada penyesuaian suku bunga kredit mulai 50 bps menjadi 100 bps,” ujar Hendra dikutip Kontan.
Kenaikan suku bunga kredit itu dilakukan dalam mengimbangi suku kenaikan simpanan. Ia mengatakan untuk 2023, masih akan mengevaluasi dan mempertimbangkan bunga kredit di pasar.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengakui tekanan suku bunga imbas naiknya suku bunga acuan memang menjadi tantangan bagi industri perbankan tahun ini. Namun, ia menyebut bank harus berhati-hati dalam melakukan penyesuaian dengan memperhatikan kemampuan debitur.
“Sampai dengan saat ini kami masih melihat perkembangannya. Likuiditas masih cukup ample sehingga kami masih dapat mengelola biaya dana,” ujarnya.
Baca juga: Kenaikan Suku Bunga BI Melambat, Siapa Diuntungkan dan Investasi Apa Bikin Cuan?
Ia melanjutkan, BJB melakukan penyesuaian kenaikan suku bunga kredit tidak serta merta pada seluruh sektor. Sebab, perlu kehati-hatian dan selektif pada sektor yang tidak sensitif agar tidak berdampak pada pemburukan kualitas kredit.
Adapun Direktur Konsumer Bank BRI Handayani menyatakan kenaikan suku bunga memang menjadi tantangan bagi perbankan di 2023. Sebab akan meningkatkan biaya dana bagi perbankan.
“Namun, kita harus menyesuaikan, namun tidak serta merta menaikkan suku bunga pinjaman. Oleh sebab itu, kita akan mempertahankan biaya dana tadi melalui dana murah. Kami mempertimbangkan ada sedikit kenaikan suku bunga kredit konsumer tahun depan, tapi tidak secara agresif dengan tetap melihat portofolionya,” ujar Handayani kepada Kontan beberapa waktu lalu.