News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pagi Ini Rupiah Menguat di Bawah Level Rp15.000 Per Dolar AS

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke level Rp14.991 pada Senin pagi pukul 09.40WIB. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke level Rp14.991 pada Senin pagi pukul 09.40 WIB (16/1/2023).

Sebelumnya, mengutip Bloomberg Rate, pada Jumat (13/1/2023) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.148.

Jika dilihat lebih detail, angka tersebut menguat 157 poin.

Berdasarkan pantauan Tribunnews, nilai tukar mata uang Garuda di setiap pekannya mengalami fluktuasi, dan cenderung menguat.

Pada Senin (9/1) rupiah berada di level Rp15.567 per dolar AS, menguat 65 poin jika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.

Kemudian pada Selasa (10/1), rupiah bergerak melemah tipis 8 poin ke level Rp15.575.

Untuk Rabu (11/1) rupiah bergerak menguat pada penutupan sore, menjadi Rp15.482 dan pada Kamis (12/1) semakin perkasa ke level Rp15.338 per dolar AS.

Menguatnya mata uang Garuda tentunya sesuai dengan prediksi Bank Indonesia (BI).

Baca juga: Penguatan Rupiah Sepekan Ini Tembus yang Tertinggi Sejak 2020

Nilai tukar rupiah mulai bergerak melemah pada pertengahan 2022, hingga pada akhirnya rupiah tembus Rp15.000 per dolar AS.

Hal ini dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya Bank Sentral AS alias The Fed yang sangat agresif menaikkan suku bunga.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan bangkit di 2023.

Menurutnya, terdapat sejumlah faktor yang bakal menjadikan rupiah kembali perkasa.

Baca juga: Rupiah Menguat Terbesar Sejak 2020 Saat IHSG Jeblok Pekan Ini

Mulai dari faktor ketidakpastian global, meredanya akselerasi The Fed dalam menaikkan suku bunga, dan masifnya modal asing yang masuk ke Tanah Air.

"Kami perkirakan, nilai tukar rupiah ke depan akan cenderung menguat. Sekarang rupiah melemah karena dolarnya kuat dan The Fed masih akan menaikkan suku bunga hingga triwulan I-2023," ucap Perry dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, Rabu (21/12/2022).

"Tapi ketidakpastian global akan menurun. Kalau ketidakpastian menurun, rupiah akan ke arah fundamentalnya," sambungnya.
 
 
 
 

BalasTeruskan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini