TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) turut menyoroti dugaan praktik perjokian dalam rekrutmen pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilaksanakan akhir Desember 2022 hingga awal Januari 2023.
Anggota Komisi VI DPR Amin Ak mengatakan, prosedur dan tahapan seleksi pegawai BUMN saat ini sebetulnya sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Namun ternyata, masih meninggalkan celah yang memungkinkan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan tes, baik tes kemampuan dasar (TKD) maupun tes kemampuan Bahasa Inggris.
Merujuk kepada data dan fakta yang terungkap untuk sementara ini, celah yang diduga dimanfaatkan oknum joki seleksi karyawan BUMN bukan terletak pada prosedur dan tahapannya.
Baca juga: Erick Thohir Bakal Blacklist dan Proses Hukum Pihak Terlibat Kasus Joki Rekrutmen BUMN
Amin melihat ada dua hal yang menjadi celah praktik kecurangan itu terjadi.
"Pertama, mekanisme pengawasan peserta saat melaksanakan TKD dan tes bahasa Inggris," kata Amin kepada Tribunnews, Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Karena itu, Amin meminta Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Kementerian BUMN menyempurnakan aplikasi digital yang digunakan untuk TKD dan Tes Bahasa Inggris saat ini.
Dalam kaitan ini, Amin meminta agar aplikasi tes secara daring dilengkapi dengan fitur yang mampu membaca gestur peserta dan menganalisisnya, apakah dia melanggar aturan permainan selama seleksi atau tidak.
Misalnya, sistem mampu mendeteksi adanya komunikasi antara peserta dengan joki untuk mendapatkan bantuan saat tes, melalui gestur wajah maupun tubuh.
"Selain itu, semestinya soal dan jawaban tes dienkripsi secara ketat dan tidak mudah diretas sehingga tidak bisa di screenshoot atau tangkapan layar," paparnya.
Di media sosial sempat viral yang menyebut ada percakapan di sebuah grup telegram berisi tutorial membuat tangkapan layer (screen shoot) soal ujian untuk kemudian dibantu pemecahan soal tersebut oleh Joki.
Grup medsos tersebut dibentuk oleh sebuah lembaga bimbingan belajar yang menawarkan bimbingan dan pelatihan pemecahan soal TKD dan Tes Bahasa Inggris untuk soal-soal pada batch sebelumnya.
Diperkirakan ada lebih dari 300 peserta yang tergabung dalam grup medsos tersebut.
Menurut Amin, penyempurnaan aplikasi tes berikutnya adalah melengkapi aplikasi dengan akurasi data fisik peserta, misalnya melalui fitur pengenalan wajah, untuk mencegah peserta digantikan oleh Joki saat mengikuti tes.
Selanjutnya hal kedua yang harus dievaluasi dan diperbaiki, lanjut Amin adalah kualitas soal TKD dan Tes Bahasa Inggris.
Baca juga: Erick Thohir Kecewa Ada Joki Rekrutmen BUMN, Stafsus: Kami Akan Tindak dan Tuntaskan
Amin mengatakan, kualitas di sini lebih kepada penyusunan soal yang berbeda pada setiap batch, bahkan jika perlu dibuat pengelompokan soal berdasarkan pengelompokan (clustering) BUMN. Sehingga soal-soal Tes untuk klaster BUMN Karya berbeda dengan BUMN klaster keuangan misalnya.
“FHCI harus membuat Bank Soal Tes dalam jumlah besar, aman, rahasia, dan juga diawasi oleh sistem pengawasan yang ketat agar soal tidak bocor dan beredar," kata politikus PKS itu.
Proses Hukum Pelaku
Menteri BUMN Erick Thohir akan mempolisikan membawa ke jalur hukum terhadap pelaku yang terbukti melakukan praktik perjokian rekrutmen pegawai BUMN.
Erick akan menindak tegas, karena sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai AKHLAK yang menjadi core values Kementerian BUMN.
“Saya menerima laporan ada sejumlah peserta yang melakukan kecurangan saat mengerjakan soal ujian. Tentu ini perbuatan tidak terpuji, saya minta mereka yang terbukti curang berdasarkan tangkapan sistem teknologi digital Kementerian BUMN untuk ditindak tegas,” ujar Erick di Jakarta, (16/1/2023).
Erick menambahkan dia telah menerima laporan dari Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata, bahwa ada sejumlah peserta yang tertangkap oleh sistem melakukan kecurangan itu.
Bahkan, kata Erick, dia mendapat laporan adanya indikasi perjokian dalam praktik ujian tersebut.
“Saya minta kepada Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi untuk melakukan investigasi secara seksama. Jika terbukti tindakan itu melanggar hukum, maka jangan segan melaporkannya ke penegak hukum. Jika terbukti bersalah, yang bersangkutan akan kami blacklist di BUMN,” ujar Erick.
Para peserta ujian rekrutmen yang umumnya generasi muda itu, kata Erick, sebaiknya menanamkan sikap jujur dan amanah sejak awal.
Praktik curang adalah benih sikap yang buruk dan tidak sejalan dengan nilai agama dan budaya, serta juga merusak pembangunan karakter bangsa.
“Kita menghadapi tantangan global yang membutuhkan generasi muda yang mau bekerja keras serta dipandu etika kejujuran sebagai dasar sikap profesionalisme. Mereka yang curang sudah gagal di tahap paling awal. Semoga mereka tidak mengulangi lagi perbuatannya kelak di mana pun juga,” ujar Erick.
Baca juga: Daftar Jabatan Rekrutmen BUMN untuk Lulusan D4, Lengkap dengan Jadwal dan Cara Daftar
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata mengatakan telah menerima laporan aktivitas perjokian dalam sebuah grup aplikasi pesan singkat berkedok bimbingan belajar.
“Berdasarkan penyelidikan, kami mengidentifikasi 39 nama yang tergabung dalam grup tersebut, otomatis seluruhnya gugur, dan bukan hanya digugurkan namun juga kami blacklist agar ke depannya tidak dapat mengikuti seluruh program lainnya yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN,” ujar Tedi.
Bentuk kecurangan lain yang ditemukan sistem di luar aktivitas di atas juga akan mendapatkan sanksi serupa, otomatis gugur dan di blacklist.
Sebelumnya diberitakan, perbincangan mengenai hal itu viral di Twitter sampai-sampai para warganet me-mention Erick Thohir selaku Menteri BUMN.
Mulanya, seorang pengguna Twitter di bawah ini menanyakan kepada akun @hrdbacot mengenai kecurangan tes BUMN.
Dalam utasnya itu ia membagikan sejumlah bukti kecurangan yang dilakukan oleh grup bimbingan belajar.
Ia membagikan sebuah tangkapan layar grup WhatsApp yang diduga berisi jawaban dari tes Bahasa Inggris.
Baca juga: Login rekrutmenbersama.fhcibumn.id, Simak Cara Daftar dan Jadwal Lengkap Rekrutmen BUMN Batch 2
Bahkan para peserta bimbingan belajar itu bisa mengikuti grup sesuai dengan perusahaan BUMN yang diminati.
Kemudian ada seorang pengguna akun lain membalas cuitan tersebut dengan membongkar sosok pemilik bimbingan belajar tersebut.
Nama pemilik bimbingan belajar bernama EduCV itu adalah Maulana Yusuf Hanafi, yang diduga seorang pegawai BUMN.
Dalam profil LinkedIn miliknya, pria tersebut diketahui sebagai salah satu pegawai Pertamina di Pekanbaru, Riau.
Dugaan kecurangan joki tes BUMN tersebut membuat kesal para warganet dan para peserta lainnya.