TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adopsi teknologi kecerdasan buatan atau AI makin luas di Indonesia karena pemanfaatan AI secara tepat mampu mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan daya saing di berbagai sektor.
Mengutip riset McKinsey, Kearney, dan CSET 2023, AI dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global dan diproyeksikan pada tahun 2030 pemanfaatan AI dapat berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 366 miliar dolar AS atau Rp 5.819 triliun pada tahun 2030.
"Indonesia saat ini berada di garis terdepan dalam mengadopsi AI sebagai pendorong utama pertumbuhan dan transformasi bisnis yang berkelanjutan terutama dalam membentuk perekonomian negara menuju Indonesia Emas," ungkap Indra Hartawan, Country Manager Exabytes Indonesia di acara MarketingFest 2024 di kawasan SCBD Jakarta baru-baru ini.
Indra menjaskan, lanskap AI yang berkembang pesat siap untuk mendorong gelombang transformasi industri berikutnya di Indonesia.
“Indonesia memiliki berbagai tantangan klasik yang sejatinya dapat diatasi melalui adopsi kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI), mulai dari isu ketahanan pangan, mitigasi bencana, hingga perencanaan kota berbasis data," beber Indra Hartawan.
Dia menambahkan, teknologi AI mampu me ciptakan potensi sangat besar untuk mentransformasi cara kita menyelesaikan masalah.
Namun, untuk mewujudkan transformasi ini memerlukan kolaborasi serius dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
"Di sektor ekonomi, tantangan seperti menurunnya daya beli pada segmen tertentu menyebabkan banyak UMKM mengalami kelesuan," ungkapnya.
Namun, AI bisa menjadi solusi inovatif. "Dengan kreativitas yang tepat, AI dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pemasaran, memberikan pengalaman pengguna yang lebih personal, atau bahkan menciptakan nilai tambah baru dalam produk dan layanan," beber Indra Hartawan.
Baca juga: Teknologi AI Mulai Memakan Korban, ByteDance PHK 700 Karyawan di Malaysia
Direktur PT Titik Terang Kreatif dan Moroskato, Putra Candra Buana membeberkan pengalamannya memanfaatkan teknologi AI.
"Akselerasi yang cepat dari Artificial Intelligence (AI) di seluruh industri memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita beroperasi, berinovasi, dan mendorong efisiensi," beber Putra.
Baca juga: Teknologi AI Bisa Efisienkan Bisnis Tapi Butuh Basis Data dan Biayanya Tidak Murah
Perusahaannya memanfaatkan teknologi AI yang mendorong pertumbuhan dan menciptakan masa depan yang lebih cerdas dan lebih berkelanjutan untuk Indonesia.
Penyelenggaraan MarketingFest 2024 menampilkan ragam pemanfaatan teknologi AI mutakhir untuk meningkatkan efisiensi, merampingkan operasi, dan menciptakan peluang baru untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
Sumber: Kontan