Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak merekomendasikan ruas jalan Pantai Selatan (Pansela) antara Cilacap hingga Kebumen untuk dilewati pemudik ketika Lebaran 2023.
Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Cucu Mulyana mengatakan lebar jalan menjadi pertimbangannya tidak merekomendasikan ruas tersebut.
"Di jalur Pansela antara Cilacap sampai dengan Kebumen itu ada ruas jalan yang memang kita belum atau tidak rekomendasikan untuk mudik," katanya di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (21/1/2023).
Cucu menyebut pada ruas tersebut, terdapat 15 kilometer jalan yang lebar jalannya hanya 5 meter dan hal itu akan menyulitkan pengguna jalan ketika berpapasan.
"Sepanjang 15 km jalan tersebut, lebar jalannya mungkin sekitar di angka 5 meter ya sehingga apabila ada kendaraan berpapasan, harus ada yang berhenti atau minggir dulu," ujarnya.
Cucu mengatakan bagi kendaran yang berjalan dari arah Barat dapat menggunakan jalan eksisting ketika sampai di Cilacap.
"Pada saat angkutan dari arah Barat, pada saat mencapai di Cilacap, dia harus menggunakan jalan eksisting. Jalan arteri biasa sampai dengan Kebumen. Dari Kebumen baru bisa masuk Pansela kembali," kata Cucunya.
Ia berujar sudah mendapat informasi dari Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR kalau jalan tersebut sedang dalam alih posisi menjadi jalan nasional.
"Sudah diinformasikan dari temen Bina Marga bahwa jalan tersebut sepanjang 15 KM ya, di daerah Ayah tersebut memang dalam posisi jadi alih status dari jalan kabupaten menjadi jalan nasional," ujarnya.
Baca juga: Jalur Pansela Masih Minim Penerangan, Kemenhub Sarankan Pemudik Melintas di Siang Hari
Sebelumnya, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2023 (1444 H), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama instansi terkait melakukan kegiatan pengecekan Jalur Pantai Selatan (Pansela).
Jalur yang dicek adalah wilayah Provinsi Banten – Provinsi Jawa Barat – Provinsi Jawa Tengah – Provinsi D.I. Yogyakarta.
Kemenhub bekerjasama dengan stakeholder lainnya terus mensosialisasikan dan memperbanyak sarana dan prasarana di sepanjang jalur pantai selatan Jawa sebagai jalur alternatif.
Baca juga: Saran Kakorlantas Polri: Mudik Lewat Jalur Pansela Sebaiknya Gunakan Kendaraan Roda Empat
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengatakan kegiatan pengecekan jalur pansela ini juga merupakan sosialiasi kepada masyarakat.
Ia berujar jalur pansela dapat digunakan sebagai jalur alternatif ketika jalan tol atau jalur pantura mengalami kepadatan.
"Ketika jalan tol menuju wilayah timur padat dan macet, maka jalur Pansela bisa dijadikan altetnatif mudik," kata Hendro di Malingping, Banten, Kamis (19/1/2023).
Baca juga: Jalur Pansela Siap Jadi Alternatif Mudik Lebaran, Kementerian PUPR Siapkan SPBU dan PJU
Dari peninjauan langsung dapat ditemukenali sejumlah alasan mengapa jalur Pansela kurang begitu diminati pemudik.
Alasanya karena penerangan jalan yang minim, kurangnya rambu-rambu yang bisa membahayakan pengendara, dan minimnya rest area serta SPBU.
"Kita akan kebut pembangunan fasilitas keselamatan jalan untuk penerangan jalan dan perambuan," ujar Hendro.
Menurut dia, jalur Pansela memiliki kondisi yang bagus serta tempat rekreasi yang membentang dari Pelabuhan Ratu sampai pantai-pantai di Yogyakarta.
"Kalau kata Pak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono), instagrammable," katanya.
Ia menyebut pihaknya akan terus mensosialisasikan bagaimana jalur Pansela bisa dilalui sambil berwisata.
Sembari mensosialisasikan, Hendro berujar akan terus mengupayakan agar masyarakat dapat secara maksimal memanfaatkan jalur Pansela.
"Jangan sampai masyarakat melewati jalan ini, tapi masih ada masalah. Nah, kita sekarang mulai saat ini, kita berusaha meminimalkan masalah-masalah itu," ujatnya.
Ia berharap pembangunannya bisa selesai sebelum musim mudik lebaran.
Selain Hendro, pengecekan ini turut dihadiri oleh Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian PUPR Akhmad Cahyadi, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi, dan Direktur Operasional PT Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana.