News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beras Sudah Diimpor Harga di Pasar Tetap Merangkak Naik, Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang beras melayani pembeli di kiosnya, di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/1/2023). Dalam beberapa bulan terakhir harga beras di Indonesia mengalami kenaikan. Hal yang sama juga terjadi di Pasar Kosambi, harganya naik Rp 1.000 hingga Rp 2.000 perkilogram. Beras premium dijual mulai Rp 13.000 hingga Rp 14.500, medium Rp 11.200 - Rp 12.500, dan beras dengan kualitas rendah harganya berkisar Rp 10.000 - Rp 10.500 per kilogram. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meski pemerintah telah berusaha dengan berbagai cara menghentikan harrrga beras namun upaya tersebut belum berhasil.

Harga beras terus merangkak naik.

Padahal Dirut Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) telah mengguyur pasar dengan ratusan ribu ton beras.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai, persoalan harga beras yang belum juga usai hingga saat ini disebabkan kurangnya komunikasi antara stakeholder.

Baca juga: Gara-gara Beras, Inflasi Januari Naik 5,28 Persen

Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri mengatakan kurangnya komunikasi membuat serapan beras dalam negeri belum bisa mencukupi kebutuhan.

Kondisi ini menjadi salah satu pendorong harga beras jenis medium naik dan melebihi harga eceran tertinggi (HET).

"Penyerapan beras petani yang ada di Bulog itu tidak maksimal tahun kemarin, sehingga tahun ini jadi persoalan," kata Abdullah kepada Kontan.co.id, Kamis (2/1/2022).

Abdullah berharap penerapan kebijakan soal beras bisa dilakukan bersama antara stakeholder. Sehingga apa yang terjadi tahun lalu tak terulang kembali.

"Bagaimana melakukan penetapan kebijakan bersama-sama dengan kementerian terkait dan teknis. Ini penting untuk dijaga agar Bulog juga mengetahui potensi apa yang terjadi di lapangan," ungkapnya.

Ia mengungkapkan hingga saat ini di pasar belum terlihat adanya beras operasi pasar yang berasal dari impor. Saat ini mayoritas berasal medium merupakan beras produksi dalam negeri.
"Di pasar sendiri sekarang belum mencolok beras impor," ujarnya.

Presiden Turun Tangan

Padahal Presiden Joko Widodo sudah turun tangan memanggil para pejabat terkait dengan penanganan harga pangan tersebut.

Beberapa hari lalu, Jokowi memanggil Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso.

Baca juga: Buwas Bantah Presiden Jokowi Bahas Isu Reshuffle saat Diundang Bahas Beras di Istana

Dirut Bulog Budi Waseso sempat memberikan keterangan kepada wartawan. Pria yang akrab disapa Buwas ini mengaku datang diundang oleh Jokowi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini