Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan kapal-kapal patroli dari satuan patroli guna mengamankan jalur-jalur pelayaran komersial di wilayah yang berpotensi rawan pelanggaran hukum dan kecelakaan laut.
Satu di antaranya adalah Satuan kapal Patroli (Satrol) Lantamal III Jakarta yang menggelar patroli guna memastikan keamanan dan keselamatan dari Teluk Jakarta sampai timur Perairan Bangka Belitung.
Potensi kerawanan yang muncul di antaranya berupa tindak pelanggaran hukum serta kerawanan terhadap keamanan di laut.
Bukan saja masalah penegakan kedaulatan dan hukum, akan tetapi agar laut aman digunakan bagi pengguna dan bebas dari ancaman serta gangguan navigasi.
Komandan Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal III Kolonel Laut (P) Ropitno mengatakan pihaknya terus melaksanakan operasi pengamanan sebagai bentuk kesiapan prajurit TNI Angkatan Laut dalam menghadapi ancaman di laut.
"Kami dari Satuan Kapal Patroli Lantamal III dalam rangka melaksanakan operasi keamanan laut dan penegakan hukum serta memastikan bahwa laut aman dari bahaya navigasi, utamanya perairan Teluk Jakarta," kata Ropitno dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Jumat (3/2/2023).
"Hal tersebut adalah sebagai refleksi kesiapan TNI dalam menghadapi ancaman dan tindak pelanggaran di laut yang menjadi tugas dari TNI AL," sambung dia.
Akibat cuaca yang tidak bersahabat di awal tahun 2023 terjadi kecelakaan pada kapal KM Samiasih Rafatar (Kapal jenis purse seine) yang dinakhodai Hendi Warsito.
Baca juga: Kemenhub Lepas Pelayaran Perdana Kapal Angkutan Khusus Ternak Tahun 2023 di Kupang
Kapal tersebut tenggelam di perairan timur laut Muara Baru karena dihantam ombak yang besar dan cuaca buruk pada Senin (30/1/2023) pukul 04.00 WIB.
Berdasarkan keterangan dari personel Posmat TNI AL Pantai Mutiara yang berada di lokasi menjelaskan bahwa kapal tersebut bermuatan ikan campuran kurang lebih 12 ton.
“Pada saat kapal akan kembali setelah melaut terjadi cuaca buruk dan badai yang mengakibatkan badan kapal kemasukan air dari lambung kanan dan akhirnya tenggelam," kata Komandan Posmat TNI AL Pantai Mutiara Lettu Laut (P) Bejo Safrudin.
Baca juga: BHS Sebut Banyak Pengusaha Pelayaran Terancam Bangkrut Gara-gara Kenaikan Tarif Ferry 11 Persen
"Pada saat itu bersamaan dengan KM Sukma Mandiri yang sama-sama akan kembali ke pangkalan sandar nelayan Muara Angke langsung melihat dan membantu mengevakuasi 15 ABK kapal yang tenggelam dan berhasil selamat langsung dibawa ke Muara Angke," sambung Bejo.
Selain itu, muatan yang berlebihan dan sudah overload tidak sesuai dengan kemampuan angkut kapal, sehingga kapal syarat dan ketika cuaca buruk serta gelombang tinggi dapat menyebabkan kapal mudah tenggelam.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan setiap personel TNI AL harus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menjawab setiap tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan memahami tugas masing-masing bidang, serta merespon dengan cepat setiap kedaruratan dengan tetap fokus kepada arah kebijakan KSAL.