News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Turki

Turki Tutup Sementara Bursa Saham Sampai 15 Februari Usai Diguncang Gempa

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bursa saham Istanbul menghentikan semua transaksi saham hingga 15 Februari pasca gempa hebat di Turki pada Senin (6/2/2023) pagi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL – Bursa saham Istanbul menangguhkan perdagangan saham hingga 15 Februari 2023 dan membatalkan semua perdagangan pada Rabu (8/2/2023) setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023) pagi.

"Karena peningkatan volatilitas dan pergerakan harga yang luar biasa setelah bencana gempa bumi serta untuk memastikan fungsi pasar yang andal, transparan, efisien, stabil, adil dan kompetitif, maka Pasar Ekuitas dan Derivatif Ekuitas & Indeks di Pasar Derivatif telah ditutup," pernyataan Borsa Istanbul, Rabu (8/2/2023).

"Mengingat rendahnya volume transaksi yang tidak memungkinkan pembentukan harga yang efisien, semua perdagangan yang dilakukan di pasar tertutup pada 8 Februari 2023 akan dibatalkan," sebut pernyataan itu.

Investor domestik di Turki memulai petisi online dengan menyerukan pembalikan semua perdagangan yang terjadi sejak Senin (6/2/2023).

"Kami menyerukan pembalikan semua perdagangan yang terjadi di Bursa Istanbul pada 6 Februari 2023 dan penutupan bursa selama masa berkabung nasional," bunyi petisi, yang menerima lebih dari 10.000 tanda tangan dalam beberapa jam.

Anggota parlemen Turki, Murat Bakan, juga sepakat untuk membatalkan semua perdagangan di bursa saham Istanbul pada Senin (6/2/2023).

"Menangguhkan bursa tidak cukup. Perdagangan yang terjadi di bursa saham Istanbul setelah gempa harus dibatalkan,” ujar Bakan, mengutip Reuters, Kamis (9/2/2023).

“Pembalikan perdagangan akan melindungi hak 500.000 investor,” imbuhnya.

Baca juga: Gempa Turki-Suriah, Korban Tewas Tembus 15.000 Orang

Selain membatalkan perdagangan di bursa saham, kuatnya guncangan gempa juga memaksa perusahaan besar seperti British Petroleum (BP) untuk menyatakan force majeure dalam operasi zona bencana mereka di selatan Turki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini