TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Regulator pasar India dilaporkan sedang menyelidiki hubungan Adani Group dengan beberapa investor asing dalam penjualan saham konglomerat itu senilai 2,5 miliar dolar AS yang telah dibatalkan
Dikutip dari Al Jazeera, Securities and Exchange Board of India (SEBI) sedang menyelidiki potensi pelanggaran undang-undang sekuritas India atau konflik kepentingan apa pun dalam proses penjualan saham Adani Group, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Regulator India menyelidiki hubungan antara Adani Group dengan setidaknya dua perusahaan yang berbasis di Mauritius, yaitu Great International Tusker Fund dan Ayushmat Ltd, yang berpartisipasi sebagai investor utama, ungkap sumber tersebut.
Baca juga: Skandal Besar Adani Group Lenyapkan 50 Persen Harta Orang Terkaya di Asia, Begini Kronologinya
Di bawah aturan persyaratan modal dan pengungkapan India, entitas apa pun yang terkait dengan pendiri perusahaan tidak memenuhi syarat untuk melamar sebagai investor utama. Salah satu sumber mengatakan, fokus penyelidikan adalah apakah ada investor utama yang "terhubung" dengan pendiri konglomerat tersebut.
Konglomerat teratas India itu dikendalikan oleh miliarder Gautam Adani, salah satu orang terkaya di dunia.
Adani Group telah melihat tujuh perusahaannya kehilangan nilai pasar lebih dari 100 miliar dolar AS sejak laporan yang dirilis perusahaan riset asal Amerika Serikat, Hindenburg Research, terbit pada 24 Januari.
Hindenburg menuduh grup tersebut melakukan penyalahgunaan suaka pajak lepas pantai dan manipulasi saham. Sedangkan Adani Group dengan keras telah membantah tuduhan itu.
Pekan lalu, entitas unggulan konglomerat itu, Adani Enterprises, menarik penawaran saham sekundernya karena aksi jual yang tajam.
SEBI dan Adani Group tidak menanggapi permintaan komentar tentang penyelidikan tersebut. Great International Tusker Fund dan Ayushmat Ltd juga tidak menanggapi permintaan komentar dari situs berita Reuters.
Baca juga: Usai Batal Jual Saham, Adani Group akan Pangkas Belanja Modalnya
Selain itu, SEBI juga dilaporkan sedang mengawasi Elara Capital dan Monarch Networth Capital, dua dari 10 bank investasi yang mengelola penawaran saham, kata sumber tersebut sembari menambahkan SEBI telah mendekati kedua perusahaan tersebut pada minggu lalu.
Peran Elara dan Monarch sedang diperiksa oleh pengawas pasar India untuk mengesampingkan "konflik apa pun" dalam proses penawaran saham, kata salah satu sumber.
Hindenburg menuduh satu entitas swasta Adani memiliki saham kepemilikan kecil di Monarch, yang sebelumnya bekerja sebagai bookrunner untuk konglomerat tersebut, dengan mengatakan “hubungan dekat ini tampaknya menimbulkan konflik kepentingan yang nyata”.
Baca juga: Saham-sahamnya Terus Merosot, Kerugian Adani Group Membengkak Jadi 66 Miliar Dolar AS
Perusahaan asal AS itu juga menuduh Elara yang berbasis di Mauritius menginvestasikan 99 persen dari nilai pasarnya di tiga saham Adani.
Adani mengatakan Monarch dipilih untuk penjualan saham sebelumnya "untuk kredensial dan kemampuan mereka memasuki pasar ritel".
Sedangkan mengenai Elara, Adani mengatakan "sindiran" perusahaan yang terkait dengan pendiri konglomerat itu tidak benar.