Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggandeng Institut Pertanian Bogor untuk memaksimalkan pemberdayaan nasabah Mekaar. Kedua belah pihak sepakat untuk bersinergi, mulai dari pendidikan, penelitian, hingga pengabdian masyarakat.
Direktur Perencanaan Strategis dan Keuangan PNM Ninis Kesuma Adriani mengatakan, kerjasama ini bisa mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan pembangunan dan pengembangan Indonesia.
“Banyak potensi yang bisa dikembangkan dari kedua belah pihak. Sinergi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PNM dan IPB tentu bisa membantu pengusaha ultra mikro semakin berdaya sebagai bentuk konkrit pemerataan ekonomi,” ujar Ninis dalam keterangannya, Rabu (15/2/2023).
Kerjasama antara PNM dan IPB tersebut meliputi pendidikan dalam bidang keuangan dan pemberdayaan masyarakat ultra mikro dan mikro bagi civitas akademika, penelitian bersama di bidang keuangan dan pemberdayaan usaha ultra mikro dan mikro, pengabdian kepada masyarakat, penerapan inovasi, dan kegiatan lainnya.
Sebanyak 14,1 juta nasabah PNM Mekaar tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah 3T.
Pemerataan ekonomi diyakini akan lebih maksimal jika PNM bergerak sesuai dengan data dan hasil riset yang nantinya dilakukan oleh pihak IPB.
Selain itu, pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa/i IPB bisa dikolaborasikan dengan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) milik PNM.
Baca juga: PNM Tidak Akan Naikkan Suku Bunga di 2023
“Mahasiswa IPB yang ingin KKN bisa diarahkan ke wilayah nasabah Mekaar. Bantu ibu-ibu supaya belajar mengembangkan usaha lewat inisiasi dan ide kreatif dari para mahasiswa,” tutupnya.
Baca juga: Luhut: UMKM yang Masuk Ekosistem Digital Naik 167 Persen, Jadi 21,4 Juta Unit
Sebagai informasi, hingga 31 Januari 2023 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 208,35 T kepada Nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 14.128.133 juta Nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.551 kantor layanan PNM Mekaar dan 705 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 513 Kabupaten/Kota, dan 6.657 kecamatan.