TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tengah menyiapkan perbaikan penyaluran pupuk subsidi.
Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismarini mengatakan pemerintah tengah menyiapkan kebijakan transformasi subsidi pupuk menjadi subsidi langsung ke petani.
Kebijakan itu telah memasuki tahap perbaikan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan).
Selain itu, digitalisasi Kartu Tani untuk memastikan pemerataan penyaluran pupuk secara transparan, utamanya bagi yang benar-benar berhak menerima.
Baca juga: Pabrik Pupuk NPK Resmi Beroperasi, Erick Thohir Tegaskan BUMN Komitmen Perkuat Ketahanan Pangan
Jika hal itu berjalan, maka petani penerima subsidi langsung pun akan diberi pendampingan intensif untuk penyediaan input produksi seperti benih, bibit hingga teknik budidaya dan teknologi pertanian melalui pola pemberdayaan petani.
"Dari hal tersebut, model pendampingan seperti Agrosolution sangat dibutuhkan dan kami harap turut didukung Pupuk Kaltim, agar petani penerima subsidi langsung bisa mendapat jaminan agri input hingga tata kelola pertanian yang lebih terarah," kata Ismarini.
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Deputi II Bidang Pangan dan Agribisnis, mendukung penuh langkah Pupuk Kaltim dalam memastikan penyediaan pupuk memadai bagi petani, sekaligus memberikan kemudahan akses pertanian melalui program pendampingan untuk memacu hasil komoditas.
Hal itu sekaligus mendorong penguatan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas hasil pertanian.
Ismarini, mengungkapkan pihaknya mendorong agar program pendampingan seperti Agrosolution dan Makmur dapat dilaksanakan Pupuk Kaltim dengan lebih luas, agar makin banyak para petani yang bisa dijangkau dalam memacu produktivitas hasil pertanian yang dikelola.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Pupuk NPK di Aceh Utara
Hal ini berkaca kepada manfaat program yang sejauh ini dilaksanakan, hingga mampu meningkatkan hasil pertanian dari berbagai komoditas unggulan daerah.
Menurut Ismarini, program Agrosolution dan Makmur sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong korporasi pertanian, yang didukung kemudahan pembiayaan dalam mewujudkan kesejahteraan petani.
Terlebih dalam upaya mengurangi ketergantungan petani akan pupuk bersubsidi, program pendampingan Agrosolution menjadi jawaban petani untuk terus memacu produktivitas hasil dengan penggunaan pupuk non subsidi.
"Makanya kami harap program Agrosolution ini bisa terus dikembangkan, agar korporasi petani bisa berjalan dan terealisasi dengan baik untuk meningkatkan efisiensi usaha maupun kesejahteraan petani Indonesia," ujar Ismarini, saat kunjungan ke Pupuk Kaltim selama dua hari, pada 15-17 Februari 2023.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, menyambut positif dukungan Kemenko Perekonomian terhadap realisasi program Agrosolution yang dilaksanakan Pupuk Kaltim, dalam mendorong peningkatan produktivitas pertanian secara optimal.