Dikatakannya, program ini sengaja digagas guna membantu petani mencapai kesejahteraan, sekaligus meningkatkan produktivitas komoditas pertanian secara terintegrasi melalui pemberdayaan petani.
"Agrosolution merupakan kesinambungan langkah Pupuk Kaltim meningkatkan peran dalam menjaga ketahanan pangan, sekaligus mendorong optimalisasi sektor pertanian Indonesia melalui produk berkualitas.
Program pendampingan ini akan terus dikembangkan Pupuk Kaltim, dengan melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi berbasis 3P untuk mendorong budidaya pertanian berkelanjutan," papar Qomaruzzaman.
Dilanjutkannya, Agrosolution juga digagas untuk mendorong peningkatan penggunaan pupuk non subsidi oleh petani, guna mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi dengan target lahan yang jauh lebih produktif.
Hal ini didukung berbagai produk unggulan Pupuk Kaltim yang telah teruji cocok dengan beragam jenis tanaman dan karakteristik lahan, seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi serta produk hayati Biodex dan Ecofert.
"Sejalan dengan upaya meningkatkan daya dukung lahan, Pupuk Kaltim menghadirkan inovasi NPK JOS sebagai produk pertama di Indonesia yang menggabungkan fungsi pupuk kimia dan hayati dalam satu kemasan.
Hal ini juga bentuk dukungan Pupuk Kaltim terhadap keberlanjutan pertanian, karena NPK JOS mampu menjaga daya dukung lahan secara berkesinambungan," lanjut Qomaruzzaman.
Begitu pula dengan berbagai pengembangan yang dilakukan, baik menggali potensi hilirisasi produk maupun pembangunan pabrik baru di Papua Barat yang saat ini masuk sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), merupakan upaya Pupuk Kaltim bersama Pupuk Indonesia Grup meningkatkan kontribusi dalam memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri sekaligus daya saing, agar kedepan keberadaan perusahaan makin berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Untuk itu kami harap dukungan dari Kemenko Perekonomian, agar berbagai langkah pengembangan yang dilakukan Pupuk Kaltim dapat berjalan sesuai harapan sehingga perusahaan makin berkontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional," kata Qomaruzzaman.