"Kami berharap motor yang diberikan kepada sekolah bisa bermanfaat dalam proses pembelajaran terutama praktik kewirausahaan, dan siswa tidak merasa kesulitan dalam memasarkan produk sampai ke beberapa lokasi. Upaya ini dilakukan agar terbentuk jiwa kewirausahaan bagi siswa-siswi di sekolah, sehingga ke depan berdampak pada peningkatan ekonomi wilayahnya," kata Gunawan, dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo juga berharap bantuan ini menambah semangat para siswa dalam mempelajari ilmu kewirausahaan.
"Semoga dengan adanya kolaborasi ini bisa menambah semangat baik itu guru dan siswa, yang pastinya bisa memenuhi capaian proses pembelajaran pada praktik kewirausahaan," jelas Herawati.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Leuwiliang, Fajar Syah Alam berharap program ini dapat melahirkan berbagai inovasi dalam berwirausaha agar para siswa dapat memperluas pasarnya.
"Dengan adanya program ini saya berharap jiwa kewirausahaan bisa muncul dari diri siswa dan siswi agar SMKN 1 Leuwiliang bisa mempunyai ide inovasi terbaru untuk memperluas pemasaran produk unggulan," jelas Fajar.
Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari upaya praktik kewirausahaan baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler para siswa dan siswi SMKN 1 Leuwiliang.
Karena kendaraan tersebut dapat digunakan untuk mendukung pemasaran produk unggulan siswa secara menyeluruh, satu diantaranya ke sentra oleh-oleh lokal.
Hingga saat ini, YPA-MDR telah membina 121 sekolah dari jenjang SD, SMP hingga SMK maupun SMA yang tersebar di 14 Kabupaten, yakni Lampung Selatan, Serang, Tangerang, Bogor, Majalengka, Kapuas, Kutai Barat, Barito Utara, Bantul, Gunungkidul, Pacitan, Kupang dan Rote Ndao dan Manggarai Timur.